Solo mengusulkan diri untuk menjadi tuan rumah Kongres II PSSI yang akan digelar sebelum tanggal 30 Juni. Solo dianggap sebagai tempat yang netral.
"Itu saya usulkan kalau nanti masih tetap menjadi anggota KN (Komite Normalisasi) PSSI. Saya akan usulkan kepada Ketua KN PSSI, Agum Gumelar supaya Solo menjadi tuan rumah penyelenggaran Kongres II PSSI yang akan digelar sebelum tanggal 30 Juni," kata Anggota KN PSSI, FX Hadi Rudyatmo, Selasa (31/5).
Ia menjelaskan, Solo pantas menjadi tuan rumah karena tidak memiliki kepentingan apapun dengan konflik di tubuh PSSI. Solo hanya menginginkan pelaksanaan pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI itu berjalan lancar. Dengan demikian, pembinaan sepakbola di Tanah Air bisa berkembang dan tidak terkena sanksi dari FIFA.
Mengenai pembatalan sanksi dari FIFA, kata Rudy, hal itu tidak lepas dari upaya yang dilakukan Komisi X DPR dan Pemerintah serta KONI yang telah ikut campur dalam persoalan yang melilit PSSI. "Untuk itu masyarakat bola juga harus menyadari ini untuk memajukan sepakbola ditanah air," katanya.
Ketua Umum Persis Solo itu juga berharap, kekisruhan yang melanda Kongres di Jakarta lalu tidak terulang di Kongres selanjutnya. Salah satu antisipasi supaya kericuhan dan Kongres berakhir buntu kembali yakni dengan cara mengubah sistem Kongres, semisal dengan menyediakan kartu identitas untuk pemilik suara dan peserta yang hanya datang sebagai peninjau.
Pada Kongres di Jakarta bulan Mei lalu, semua peserta mulai dari pemilik suara hingga peninjau diperbolehkan masuk ke ruang sidang sehingga suasana tak terkendali. "Voter (para pemilih-Red) dan peserta kongres harus dipisahkan dan jangan dicampuradukkan. Yang boleh masuk arena pemilihan ketua umum pun hanya para voter saja," jelas pria yang juga Wakil Walikota Solo itu.
Terpisah, pelatih Semen Padang, Nil Mizar berharap supaya tidak ada kepentingan golongan di Kongres PSSI, kecuali untuk sepakbola Indonesia. "Kita harap anggota Komite Normalisasi dan juga anggota kelompok 78 dapat duduk bersama menyelesaikan permasalahan bersama, sehingga tidak ada satu pun yang dirugikan," ujar Mizar yang klubnya Semen Padang berpeluang untuk lolos ke Piala AFC musim depan.
"Itu saya usulkan kalau nanti masih tetap menjadi anggota KN (Komite Normalisasi) PSSI. Saya akan usulkan kepada Ketua KN PSSI, Agum Gumelar supaya Solo menjadi tuan rumah penyelenggaran Kongres II PSSI yang akan digelar sebelum tanggal 30 Juni," kata Anggota KN PSSI, FX Hadi Rudyatmo, Selasa (31/5).
Ia menjelaskan, Solo pantas menjadi tuan rumah karena tidak memiliki kepentingan apapun dengan konflik di tubuh PSSI. Solo hanya menginginkan pelaksanaan pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI itu berjalan lancar. Dengan demikian, pembinaan sepakbola di Tanah Air bisa berkembang dan tidak terkena sanksi dari FIFA.
Mengenai pembatalan sanksi dari FIFA, kata Rudy, hal itu tidak lepas dari upaya yang dilakukan Komisi X DPR dan Pemerintah serta KONI yang telah ikut campur dalam persoalan yang melilit PSSI. "Untuk itu masyarakat bola juga harus menyadari ini untuk memajukan sepakbola ditanah air," katanya.
Ketua Umum Persis Solo itu juga berharap, kekisruhan yang melanda Kongres di Jakarta lalu tidak terulang di Kongres selanjutnya. Salah satu antisipasi supaya kericuhan dan Kongres berakhir buntu kembali yakni dengan cara mengubah sistem Kongres, semisal dengan menyediakan kartu identitas untuk pemilik suara dan peserta yang hanya datang sebagai peninjau.
Pada Kongres di Jakarta bulan Mei lalu, semua peserta mulai dari pemilik suara hingga peninjau diperbolehkan masuk ke ruang sidang sehingga suasana tak terkendali. "Voter (para pemilih-Red) dan peserta kongres harus dipisahkan dan jangan dicampuradukkan. Yang boleh masuk arena pemilihan ketua umum pun hanya para voter saja," jelas pria yang juga Wakil Walikota Solo itu.
Terpisah, pelatih Semen Padang, Nil Mizar berharap supaya tidak ada kepentingan golongan di Kongres PSSI, kecuali untuk sepakbola Indonesia. "Kita harap anggota Komite Normalisasi dan juga anggota kelompok 78 dapat duduk bersama menyelesaikan permasalahan bersama, sehingga tidak ada satu pun yang dirugikan," ujar Mizar yang klubnya Semen Padang berpeluang untuk lolos ke Piala AFC musim depan.
0Awesome Comments!