Sularno (39) tampaknya memang ditakdirkan berakhir di Perairan Waduk Parangjoho Eromoko. Meski sebelumnya pernah tiga kali mengalami kecelakaan tenggelam di air namun terhindar dari maut, akan tetapi kali ini pria asal Dusun Pohkuning Lor RT 01 RW 06 Desa Tempurharjo tidak bisa menghindari dari maut.
Jasadnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dasar Waduk Parang Joho, pukul 17.45 Sabtu (11/6/11). Informasi dari warga masyarakat dan Tim SAR Kabupaten Wonogiri mengemukakan, pihak Muspika mendapatkan Laporan dari warga masyarakat, bahwa Sularno tenggelam di perairan Waduk Parangjoho, tepatnya di Desa Tempurharjo.
Kronologisnya, hari itu Selarno bekerja bertani menanam suket (rumput) gajah sebagai pakan ternak di tepiah Wadug Parangjoho. Setelah selesai menamam di sisi Utara, Sularno hendak berpindah tempat ke sisi selatan. Dia berjalan ke arah selatan melalii bibir WadukParangjoho. Namun nahas diduga kakinya terpelanting. Ia terjatuh ke perairan.
Jasadnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dasar Waduk Parang Joho, pukul 17.45 Sabtu (11/6/11). Informasi dari warga masyarakat dan Tim SAR Kabupaten Wonogiri mengemukakan, pihak Muspika mendapatkan Laporan dari warga masyarakat, bahwa Sularno tenggelam di perairan Waduk Parangjoho, tepatnya di Desa Tempurharjo.
Kronologisnya, hari itu Selarno bekerja bertani menanam suket (rumput) gajah sebagai pakan ternak di tepiah Wadug Parangjoho. Setelah selesai menamam di sisi Utara, Sularno hendak berpindah tempat ke sisi selatan. Dia berjalan ke arah selatan melalii bibir WadukParangjoho. Namun nahas diduga kakinya terpelanting. Ia terjatuh ke perairan.
Karena waduk di tempat kejadian perkara tergolong dalam dan Sularno tidak mahir berenang akibatnya dia tenggelam. Di lokasi kejadian tidak banyak orang. Hanya ada satu saksi yaitu Tukiman. Karena tukiman juga tidak mahir berenang, dia hanya kebingungan. Tukiman hanya bisa beteriak meminta pertolong kepada warga setempat.
Namun telat, warga datang, tubuh Sularno sudah tidak terlihat di permukaan air. Warga kemudian melaporkan ke polisi. Lalu laporan diteruskan ke SAR Wonogiri. Tim SAR langsung menuju lokasi kejadian. “Kejadian jam 14.00, ini baru ditemukan pukul 17.45, kondisinya sudah meninggal,” ujar Ketua SAR Wonogiri AKP H Warseno melalui anggota tim SAR di lokasi kejadian.
Sore itu juga sesuai perintah pejabat Muspika, jenasah korban diperiksa oleh tim medis Puskesmas Eromoko. Setelah dipastikan tidak ada tanda tanda penganiayaan dari orang lain, maka jenasah korban akan segera diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. “Korban riwayatnya pernah tiga kali kalap, tapi berhasil diselamatkan. Kali ini tidak tertolong lagi,” katanya.
0Awesome Comments!