Diduga depresi, Saryanto (33), warga Ganculan 5 RT 4 RW X, Sidomulyo, Sleman, DIY nekat memanjat tiang listrik di pertigaan lampu merah Baron, Laweyan, Solo sekitar pukul 19.00 WIB. Akibat aksinya tersebut, korban terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo, setelah tubuhnya melepuh tersengat listrik, Jumat (10/6) lalu.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, Saryanto nekat memanjat tiang listrik lantaran memiliki masalah keluarga. Tubuh korban terpental dan jatuh ke tanah dari ketinggian sekitar tiga meter. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melarikan korban ke rumah sakit terdekat. “Waktu itu saya mendengar suara percikan listrik yang disusul suara benda jatuh dari atas. Setelah saya tengok, ternyata ada orang tergeletak dengan kulit gosong melepuh,” ucap Solikin (44), tukang becak yang biasa mangkal tak jauh dari lokasi kejadian.
Dia menjelaskan, kemungkinan korban terjatuh dari atas tiang listrik setelah tubuhnya tersengat aliran listrik. Solikin yang merupakan warga Grogol, Sukoharjo itu mengaku, dirinya tidak tahu asal korban datang dan apa penyebabnya.
“Saya tidak tahu penyebabnya, tiba-tiba saya melihat korban sudah terkapar di tanah usai terdengar suara percikan arus listrik. Kemungkinan dia (korban) mengalami stres, karena saya sempat mendengar korban bilang, meh dadi opo anakku kuwi, kok angel men diatur,” katanya, menirukan ucapan korban.
Terpisah, dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Kasih Ibu, Kristanto EW menerangkan, korban mengalami luka bakar sekitar 90 persen di tubuhnya. Kondisi luka bakar yang paling parah berada di tubuh bagian perut. Korban kemungkinan akan dirujuk ke RS Dr Moewardi mengingat terkendala masalah administrasi. “Apabila tidak ada keluarga korban yang datang mengurusnya, terpaksa kami akan serahkan ke Rumah Sakit Moewardi. Untuk masalah adanya gangguan mental atau tidak, kami masih terus memeriksanya,” ujar Kristanto.
Kapolsek Laweyan, Kompol Subagyo didampingi Kanitreskrim Laweyan, AKP Sunarto mengatakan dugaan sementara korban adalah gelandangan yang iseng-iseng memanjat tiang listrik yang berada di lokasi kejadian. “Saat ini kami masih belum menemukan adanya faktor kesengajaan terkait alasan korban melakukan perbuatan senekat itu,” ungkap Sunarto.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, Saryanto nekat memanjat tiang listrik lantaran memiliki masalah keluarga. Tubuh korban terpental dan jatuh ke tanah dari ketinggian sekitar tiga meter. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melarikan korban ke rumah sakit terdekat. “Waktu itu saya mendengar suara percikan listrik yang disusul suara benda jatuh dari atas. Setelah saya tengok, ternyata ada orang tergeletak dengan kulit gosong melepuh,” ucap Solikin (44), tukang becak yang biasa mangkal tak jauh dari lokasi kejadian.
Dia menjelaskan, kemungkinan korban terjatuh dari atas tiang listrik setelah tubuhnya tersengat aliran listrik. Solikin yang merupakan warga Grogol, Sukoharjo itu mengaku, dirinya tidak tahu asal korban datang dan apa penyebabnya.
“Saya tidak tahu penyebabnya, tiba-tiba saya melihat korban sudah terkapar di tanah usai terdengar suara percikan arus listrik. Kemungkinan dia (korban) mengalami stres, karena saya sempat mendengar korban bilang, meh dadi opo anakku kuwi, kok angel men diatur,” katanya, menirukan ucapan korban.
Terpisah, dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Kasih Ibu, Kristanto EW menerangkan, korban mengalami luka bakar sekitar 90 persen di tubuhnya. Kondisi luka bakar yang paling parah berada di tubuh bagian perut. Korban kemungkinan akan dirujuk ke RS Dr Moewardi mengingat terkendala masalah administrasi. “Apabila tidak ada keluarga korban yang datang mengurusnya, terpaksa kami akan serahkan ke Rumah Sakit Moewardi. Untuk masalah adanya gangguan mental atau tidak, kami masih terus memeriksanya,” ujar Kristanto.
Kapolsek Laweyan, Kompol Subagyo didampingi Kanitreskrim Laweyan, AKP Sunarto mengatakan dugaan sementara korban adalah gelandangan yang iseng-iseng memanjat tiang listrik yang berada di lokasi kejadian. “Saat ini kami masih belum menemukan adanya faktor kesengajaan terkait alasan korban melakukan perbuatan senekat itu,” ungkap Sunarto.
0Awesome Comments!