Pemkab Awasi Ketat Eksplorasi Emas Tambang Di Randu Kuning Wonogiri

Pemkab Wonogiri akan mengawasi secara ketat aktivitas eksplorasi tambang tembaga dan emas yang dilakukan PT Alexis Perdana Mineral (APM) di Desa Jendi, Selogiri, menyusul siaran pers yang dirilis Augur Resources Ltd mengenai simpanan cadangan emas dan tembaga dalam skala besar di wilayah itu.
Pemkab juga meminta PT APM lebih transparan dalam laporan triwulanannya mengenai aktivitas eksplorasi tersebut. Kepada Espos, di ruang kerjanya, Selasa (21/6/2011), Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro mengaku baru saat ini mendengar mengenai keterlibatan Augur Resources Ltd dalam aktivitas eksplorasi tambang di Jendi. Padahal, koordinasi secara rutin dengan PT APM terus dilakukan.
“Begitu membaca berita di koran saya langsung memanggil perwakilan PT APM untuk meminta klarifikasi, karena setahu kami selama ini yang memegang izin eksplorasi di wilayah itu adalah PT APM dan PT Oxindo Exploration,” jelas Arso, didampingi Kabid Pertambangan, Patrem Joko.
Dari penjelasan perwakilan PT APM itu, Arso mengungkapkan Augur ternyata memang merupakan salah satu pemilik saham dalam proyek itu. Augur baru bergabung sekitar awal 2011. Pertengahan 2010, kata Arso, PT APM memang sempat memberitahukan akan ada perubahan kepemilikan saham dalam proyek eksplorasi itu namun nama Augur saat itu belum disebut-sebut. Pihaknya baru mengetahui adanya keterlibatan produsen mineral yang berbasis di Sydney, Australia itu melalui pemberitaan di media massa.
Arso sendiri mengaku tidak keberatan dengan pemberitaan itu, karena keberadaan kandungan emas diyakini bisa memberikan sisi positif untuk menarik investor ke Wonogiri. Dia hanya berharap hal-hal seperti itu dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihaknya. Lebih jauh, Arso mengatakan ke depan akan meminta PT APM lebih transparan dalam laporan triwulanannya mengenai aktivitas eksplorasi di wilayah itu dan selalu berkoordinasi dengan Pemkab mengenai perubahan apapun yang terjadi. Pihaknya juga akan terus mengawasi aktivitas eksplorasi itu. Meskipun, secara umum, Arso mengaku yakin PT APM akan mematuhi semua aturan yang ada. Selama ini, PT APM diakui selalu rajin memberikan laporan triwulan.
Arso mengatakan PT APM memiliki izin eksplorasi sampai awal 2015 mendatang. Selama itu, kegiatan eksploitasi sangat dilarang dilakukan. Jika sampai larangan itu dilanggar, pihaknya tidak akan segan-segan mencabut izin eksplorasi itu sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Sementara itu, dari pihak PT APM belum ada yang bersedia memberikan komentar mengenai hal tersebut. Perwakilan perusahaan tersebut, Sapto, dengan siapa Dinas PESDM biasa berhubungan, saat dihubungi melalui Ponselnya, tidak bersedia berkomentar.
Seperti diberitakan, produsen mineral yang berbasis di Sydney, Austraslia, Augur Resources Ltd, dalam siaran persnya, Senin (20/6), mengklaim temuan cadangan emas dan tembaga dalam skala besar di Wonogiri bagian utara, tepatnya di tambang Randu Kuning, Wonogiri. Temuan itu diperoleh setelah melakukan pengeboran di beberapa titik di wilayah itu.
Soal penemuan kandungan emas di wilayah itu sebelumnya sudah pernah dilaporkan oleh PT APM pada laporan triwulanannya ke Dinas PESDM Wonogiri menjelang akhir 2010 lalu. Saat itu, seperti diungkap Arso Utoro, PT APM yang sejatinya mengekplorasi kandungan tembaga ternyata menemukan masih banyak kandungan emas.
Informasi yang dihimpun Espos, keberadaan emas di Jendi, Selogiri kali pertama diketahui pada 1980-an. Kemudian pada 1990-an ada upaya eksploitasi secara tradisional yang dikelola oleh sebuah koperasi. Pelaku penambangan di wilayah tersebut saat itu kebanyakan kaum pendatang dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sedangkan warga sekitar sendiri baru mulai bergabung melakukan penambangan tradisional sekitar tahun 1994. Sejak saat itu, hingga sekarang warga masih melakukan penambangan secara tradisional. Tidak kurang dari 200 penambang dari Jendi dan Keloran mengambil batu-batu dari perbukitan di wilayah itu setiap harinya dan mengolahnya untuk mencari kandungan emas.

Wow Kabupaten Wonogiri Miliki Ladang Emas

Kabupaten Wonogiri menyimpan cadangan emas dan tembaga dalam skala besar. Menurut produsen mineral yang berbasis di Sydney Australia, Augur Resources Ltd, kandungan logam mulia itu terpapar pada lahan seluas 3.928 hektare.
Emas dan tembaga tersebut ditemukan di Wonogiri bagian utara, tepatnya di tambang Randu Kuning, Wonogiri, Jawa Tengah. “Lokasi kedalaman emas dan tembaga yang ditunjukkan pengeboran itu memberi manfaat yang signifikan untuk kegiatan penambangan skala besar di Wonogiri,” kata Manajer Direktur Augur, Grant Kensington dalam siaran persnya, Senin (20/6/2011).
Mei lalu, dalam pengeboran di lokasi yang berbeda, Augur juga mengklaim temuan serupa. Menurut rencana, perusahaan itu akan kembali melakukan pengeboran berikutnya sebelum akhir Juni guna menetapkan kadar mineral tertinggi di lokasi proyek tersebut.
Luas areal proyek tersebut 3.928 hektare. Augur sendiri memiliki 51% saham di proyek tersebut dengan opsi kepemilikan hingga 80%. Adapun, rapat umum pemegang saham penerbitan saham barunya digelar 30 Juni. Selain untuk membiayai proyek Randu Kuning, dana US$6,31 juta dari pelepasan 30 juta unit saham itu juga akan dipakai untuk membiayai proyek emas dan tembaga di Jampang, Jawa Barat.
“Prospek Randu Kuning tampak sangat menggembirakan dengan adanya zona mineralisasi yang masih terbuka untuk (wilayah) barat, utara dan selatan,” ungkap Grant Kensington.

Berdasarkan hasil survei, emas ditemukan di kedalaman bervariasi dari 32,5 meter (0,66 gram per ton), 43 meter (1,55 gram per ton), 59,1 meter (1,31 gram per ton) hingga 105,5 meter (0,95 gram per ton). Sedangkan tembaga ditemukan di kedalaman 5 meter (0,13%), 8,2 meter (0,3%), 14 meter (0,24%) hingga 49,5 meter (0,27%).
Selain di pusat tambang Randu Kuning, diduga biji emas ditemukan di wilayah sekitarnya. “Meskipun fokus kami saat ini di Randu Kuning, ada indikasi kuat tambang mineralisasi emas dan perak berada di kawasan sekitar Randu Kuning. Juga tambahan anomali aliran emas di selatan wilayah itu,” imbuhnya.
Guna mengetahui potensi pertambangan batu-batu mulia itu, Augur berencana melakukan beberapa survei magnetik tanah untuk membantu mengidentifikasi sasaran. Program penggalian tambahan telah dilakukan dan masih menunggu penilaian rinci dari masing-masing prospek.

Diharapkan hasil identifikasi tahun ini bisa segera diperoleh dari masing-masing prospek guna memulai uji pengeboran dari zona paling menjanjikan itu. “Sistem mineralisasi di Wonogiri diduga berada di pusat kaldera vulkanik, salah satu yang berada di Busur Sunda-Banda yang ditarik dari palung Sumatra, Jawa hingga ke timur, Sumbawa,” terang Grant

Pipa PDAM Bocor, Suplai Air Ke Selogiri Tersendat

Pasokan air ke sekitar 8.000 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di dua kecamatan, Selogiri dan Wonogiri, selama dua hari terakhir mengalami gangguan. Gangguan tersebut disebabkan bocornya pipa utama dari pengolahan air bersih di Girimarto yang mengalirkan air ke dua wilayah itu.


Kebocoran pipa itu terjadi di Lingkungan Mojoroto, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri. Selasa (21/6) pagi, petugas masih bekerja keras di lokasi itu untuk memperbaiki pipa tersebut. Di bawah pengawasan langsung dari Plt Direktur PDAM Giri Tirta Asri, Sumadi, para petugas itu bekerja maraton melakukan perbaikan.
Selain untuk memperlancar kembali pasokan air ke pelanggan, perbaikan maraton itu juga dilakukan untuk meminimalkan kerugian akibat terbuangnya air. Pipa tersebut berdiameter 12 inci dan mengalirkan air dengan debit 100 meter kubik per detik. Jika dirupiahkan, air yang keluar dari pipa yang bocor tersebut selama dua hari terakhir, dikalikan tarif pemakaian air per meter kubik, kerugian PDAM sudah mencapai Rp 200 juta.
“Karenanya kami akan berusaha secepatnya menyelesaikan perbaikan. Tentu saja semua ini juga untuk kepentingan pelanggan agar pasokan airnya tidak terlalu lama mengalami gangguan,” ungkap Sumadi.
Sebelumnya, pipa air dari instalasi pengolahan air bersih di Girimarto itu tidak pernah mengalami kebocoran. Kebocoran kali ini, menurutnya, terjadi karena tekanan air yang semakin tinggi sehingga pipa yang sudah tua itu rentan mengalami kebocoran. Sebelumnya, tekanan air di pipa itu rendah.
“Untuk keperluan perbaikan, untuk sementara pasokan air bersih ke sebagian pelanggan di Wonogiri dan Selogiri dihentikan dulu. Tapi kami akan berusaha secepat mungkin perbaikan diselesaikan,” katanya.

Kasus Penyelundupan SS Di Adisoemarmo Ditangani Polda Jateng

Tersangka kasus penyelundupan sabu-sabu (SS) seberat 1.104 gram senilai Rp 2,2 miliar dari Malaysia ke Solo melalui Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali dilimpahkan ke Polda Jawa Tengah. Penyelundupan narkoba jenis SS ini berhasil digagalkan petugas Bea Cukai Solo pada Minggu (19/6) pukul 12.30 WIB.


“Tersangka penyelundup SS warga Vietnam akan dilimpahkan ke Polda Jawa Tengah,” tegas Kapolda Jawa Tengah, Irjen Edward Aritonang kepada wartawan di Mapolres Boyolali, Senin (20/6). Sebab, kasus penyelundupan SS ini melibatkan warga negara asing. Sehingga penanganannya dibawa ke Polda untuk mengusut jaringan Narkoba yang melibatkan antarnegara. Perempuan berkewarganegaraan Vietnam bernama Tran Thi Bich Hanh, 34, tidak mengakui SS yang berada di dalam tas adalah miliknya. Namun, ia membenarkan tas berwarna hitam itu kepunyaannya. Tas tersebut ia beli di Thailand dengan harga US$20 sekitar tiga atau empat hari yang lalu. Ia mengaku membeli tas itu dengan maksud sebagai tempat untuk menaruh laptop yang akan ia beli di Indonesia dengan pertimbangan harga yang lebih murah. “Saya tidak tahu di dalamnya ada barang itu (SS red). Saya membeli tas itu di Thailand,” tegas perempuan berambut pirang itu.
Setelah membeli tas, ia membawanya ke sebuah hotel di Thailand. Selama berada di hotel Tran ditemani seorang perempuan bernama Maymay, warga negara Kamboja, 40, yang berprofesi sebagai dokter. Sebelum pergi ke Indonesia melalui Kuala Lumpur, Malaysia, tersangka tidak pernah membawa keluar tas warna hitam tersebut. Ia juga tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain selain dengan Maymay.
Perempuan berkulit putih itu mendapatkan semua fasilitas untuk bepergian ke luar negeri dari hasil berjudi di kasino-kasino di Kamboja. “Saya ke Indonesia sudah sekitar empat kali. Saya berencana ke Solo selama tiga hari untuk berlibur,” terangnya.
Pada Minggu (19/6) sekitar pukul 12.30 WIB ia tertangkap petugas Bea Cukai Bandara Adi Soemarmo. Ia menumpang pesawat Air Asia AK 540 dari Kuala Lumpur-Solo. Diketahui, hasil analisis menggunakan mesin X-Ray terdapat indikasi mencurigakan pada barang bawaannya. Selanjutnya, tim Customs Tactical Unit (CTU) KPPBC Tipe Madya Surakarta memeriksa lebih dalam. Barang bawaan perempuan Vietnam tersebut kemudian dibongkar. Petugas menemukan sebuah paket diduga berisi Narkoba. Pemeriksaan kemudian menggunakan Narcotest yang menunjukkan barang tersebut adalah narkotika golongan I jenis methampethamine atau sabu-sabu.
Ia kedapatan menyimpan enam paket SS terbungkus plastik warna biru yang dimasukkan dalam dinding palsu tas. Dari tangan tersangka disita sejumlah barang bukti (BB) di antaranya, SS seberat 1.104 gram, satu buah tas tangan warna hitam dan sebuah tas tangan warna krem.
Setelah menjalani uji tes urin di Mapolres Boyolali, Tran dinyatakan negatif. “Pemeriksaan lebih lanjut dilimpahkan ke Direktorat Narkoba Polda Jateng untuk penyelidikan lebih mendalam,” tandas Kapolda.

Mendagri Belum Bersedia Mengabulkan RUU Desa

Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, belum bersedia mengabulkan tuntutan para kepala desa untuk mengajukan pembahasan RUU Desa ke DPR.

“Kemarin mereka meminta supaya diajukan RUU Desa, tapi tidak mungkin kalau UU Pemerintah Daerah belum selesai," kata Mendagri Gamawan Fauzi di PTIK, Jakarta, Selasa (21/6)/2011).

Menurut Gamawan, untuk mengajukan draft RUU Desa ke DPR harus ada urutannya, yaitu didahului dengan mengesahkan UU tentang Pemerintah Daerah. "Kalau setiap desa dapat Rp1 miliar dan dikali 70 ribu desa, bisa berapa," tanyanya.

Menurut dia program tersebut nantinya akan disesuaikan dengan keuangan negara.
Saat ini menurut Gamawan, tuntutan untuk mengangkat kepala desa sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) belum dapat terpenuhi. "Tapi yang diminta kan perangkat-perangkat di daerahnya," pungkasnya.

PT Super Gasindo Jaya Produksi Mikro Bus

Produsen mobil nasional,  PT Super Gasindo Jaya (Super Gasindo), berencana untuk memproduksi kendaraan jenis mikro bus yang berbahan bakar LPG.

Super Gasindo merupakan produsen mobil lokal dengan merek Tawon dan city pick up Transformer 650 cc. Sebanyak 117 unit order untuk Transformer sedang diproduksi dan sudah pada tahap pembuatan bagian belakang (bak terbuka). CEO Super Gasindo Koentjoro Njoto mengatakan, saat ini, rencana produksi mikro bus sudah 95 persen terealisasi.

Menurutnya, pada Agustus 2011 pihaknya akan meluncurkan dan melakukan tes pasar. Rencananya, kata dia, untuk tahap awal, pihaknya akan memproduksi sekitar 20-25 unit per bulan.

“Kapasitas dari satu unit kendaraan adalah untuk 25 orang untuk duduk ditambah 15 yang berdiri. Fasilitasnya AC dan deluxe bus," kata Koentjoro di Jakarta, Selasa (21/6/2011).

Saat ini, Koentjoro mengaku rencana produksi itu masih menunggu kepastian kebijakan pajak dari pemerintah. Namun, Koentjoro memperkirakan, harga komersial mikro bus itu bisa berkisar Rp450-500 juta per unit. Kendati demikian, Koentjoro belum bisa memastikan nilai investasi untuk rencana tersebut.

"Kalau mau mengganti transportasi di Jakarta, harus benar-benar menyediakan transportasi," jelas Koentjoro.

Mengenal lebih Dekat Kecamatan Manyaran Wonogiri


Kecamatan Manyaran Wonogiri  ini terletak 24 km sebelah barat ibu kota Kabupaten Wonogiri. Kecamatan manyaran berada pada jalur jalan Wonogiri-Wuryantoro-Bero-Manyaran-Sukoharjo/Klaten atau Semin-Wonosari atau Cawas-Klaten.Untuk masalah transportasi  Ke daerah ini Dapat dapat ditempuh dari Kota Surakarta 40 km via Manyaran Tawangsari (Sukoharjo) dan 60 km via Wonogiri-Wuryantoro. Dari Yogyakarta 70 km Via Cawas Klaten-Watukelir (Sukoharjo).Berbagai mode telekomunikasi sudah masuk  di kecamatan Manyaran ini baik telpon kabel(Telkom)jaringan GSM atau CDMA beberapa operator dikecamatan manyaran antara lain Telkomsel,Xl,Indosat,Untuk sentra Perdagangan Dikecamatan Manyaran biasanya  di pasar PON Dan KLIWON dipasar  ini  banyak dijajakan makanan khas seperti besengek ,sego gudang,sego tiwul ,karak gaplek ,es dawet .Dikecamatan Manyaran  ini terdapat sejumlah industri kecil, antara lain pembuatan tempe, pabrik tahu, pembuatan wajan, pengepul rongsokan, serta pabrik batako. Di kecamatan manyaran juga banyak memiliki tukang, baik tukang batu (bangunan) maupun tukang kayu. Ada yang membentuk kelompok yang bekerja secara borongan maupun yang bekerja secara pribadi. Untuk tukang borongan rumah biasanya mereka mengerjakan sampai dengan selesai dan wilayah pasar mereka dari lokal desa hingga kota-kota sekitar bahkan hingga Yogyakarta dan Jakarta. Sedangkan untuk tukang kayu produk unggulannya adalah pembuatan Kusen Pintu/Jendela. Banyak pesanan yang datang dari Jakarta. Hal ini cukup saling menguntungkan karena sementara bahan dan tenaga yang berkualitas dari desa dan digunakan di jakarta. Untuk pemesanan satu rumah biasanya sudah imbang dengan biaya transportasinya.Masih banyak kawan yang belum terupdate dari Kecamatan Manyaran Tunggu  Kelanjutanya hehehe... Makanya kawan kalo anda ke kabupaten wonogiri jangan lupa mampir ke kecamatan manyaran,Ok...

Ditolak Warga, Pengajian MTA Purworejo Dibubarkan

Pengajian kelompok Majelis Tafsir Al Quran (MTA) di Kelurahan Pangenjurutengah Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Senin (20/6) sore terpaksa dibubarkan, menyusul penolakan warga setempat terhadap kegiatan keagamaan ini, yang dianggap meresahkan dan melukai perasaan warga. Bahkan ratusan warga melakukan aksi demo dan berniat menyegel gedung MTA.
“Kami menolak keberadaan MTA di tempat ini karena telah menyinggung persaan warga, dan menjelek-njelekkan amaliah yang salama ini sudah menjadi keyakinan warga,” tegas Sukardi Pengurus Masjid Al Khaibi Pangenjurutengah.
Ketua RT 02/RW 05 Kelurahan Pangenjurutengah Mujono mengatakan, kehadiran kelompok MTA ini sejak awal sudah tidak dikehendaki warga. Apalagi tidak ada warga setempat yang ikut dalam kelompok ini. “Semua peserta pengajian datang dari luar Pangenjurutengah, bahkan luar kabupaten,” katanya.
Sementara itu menurut Ketua MTA Purworejo H Hamin Purwoharsono, pengajian digelar di tempat ini karena gedung milik MTA. “Kami hanya ingin mengaji,” katanya.
Namun karena kondisi yang kurang kondusif, pengajian yang sedianya diselenggarakan akhirnya untuk sementara dibubarkan. Para peserta yang datang dari Kabupaten Kulonprogo, Wonosobo, Kebumen, dan daerah lain akhirnya juga meninggalkan lokasi.

Evaluasi PNPM Perwakilan Bank Dunia Tinjau Wonogiri

Perwakilan Bank Dunia dijadwalkan datang ke Wonogiri untuk melakukan pemeriksaan rutin pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), antara 27-30 Juni 2011 mendatang. Ada kemungkinan Bank Dunia juga memeriksa kasus dugaan penyelewengan di Kecamatan Bulukerto.
Terkait itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas), Semedi Budi Wibowo dan Kabid Penanggulangan Kemiskinan Bapermas, Sigit Purwanto, secara terpisah, Senin (20/6), mengatakan tidak akan menutup-nutupi kasus itu. Meskipun di sisi lain ada kekhawatiran hal itu akan berdampak buruk.
“Ya kalau misalnya nanti Bank Dunia menanyakan perihal kasus itu tentu akan kami sampaikan apa adanya. Kami berharap perwakilan Bank Dunia tidak memberikan sanksi, toh uang yang diduga diselewengkan bukan dana reguler dari pemerintah, melainkan keuntungan simpan-pinjam,” kata Semedi.
Kabid Penanggulangan Kemiskinan Bapermas, Sigit Purwanto menambahkan kedatangan perwakilan Bank Dunia merupakan hal yang rutin setiap beberapa waktu untuk memonitor pelaksanaan PNPM di semua daerah termasuk Wonogiri. Sejauh ini, pihaknya belum memastikan wilayah mana di Wonogiri yang akan didatangi perwakilan Bank Dunia itu. Bisa ke Bulukerto atau yang lainnya.
Mengenai kasus di Bulukerto, Sigit mengatakan saat ini Tim Penanganan Masalah (TPM) masih terus bekerja mengumpulkan data dan mengklarifikasi untuk memastikan nilai dana yang diduga ditilap oleh mantan Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Bulukerto, Karyadi Cahyo Kuncoro. “Tim kan punya waktu tiga bulan untuk melakukan

Nasip Sial Niatnya Lapor Kehilangan Malah Dapatnya Kurungan

Maksud hati ingin menyelamatkan motornya agar tidak ditarik oleh dealer. Namun apa boleh buat, rencana yang disusunnya rapi, malah menggiring Dwi Purnomo (29), warga Bangsri, Purwantoro, Wonogiri ke balik jeruji besi.
Kejadian itu bermula ketika Dwi tiga bulan menunggak cicilan sepeda motor Suzuki Spin AD 6814 SR miliknya. Setelah menyusun strategi, pada Sabtu (18/6) kemarin, karyawan sebuah dealer motor di Purwantoro itu melapor ke Polsek Pasar Kliwon telah kehilangan motor saat belanja di Pasar Klewer.
Bukannya mendapatkan surat bukti kehilangan dan laporan, Dwi justru menjadi tersangka atas kasus yang dilaporkannya sendiri. Pasalnya, setelah diperiksa penyidik Mapolsek Pasar Kliwon, pernyataan Dwi terkesan banyak kejanggalan, sehingga membuat petugas curiga.
“Awalnya kita percaya, tapi lama-lama kita curiga ini sabotase,” Kanitreskrim Mapolsek Pasar Kliwon, Kata Iptu Teguh Sujadi, Minggu  (19/6).
Kecurigaan itu diperkuat setelah dari pemeriksaan di handphone milik Dwi ditemukan SMS pada dua temannya, Wisnu Sari Nugroho, (28), warga Widoro, Wonogiri dan Kristian Okto DA (28), warga Bendosari, Sukoharjo, malam sebelumnya, Jumat (17/6).
Dalam SMS itu, Dwi meminta kedua temannya itu untuk mengambil sepeda motornya yang diparkir di pinggir Jalan Pasar Klewer dan membawanya ke Sukoharjo. Setelah diambil, lalu Dwi melapor kehilangan sepeda motor tersebut.
“Saya hanya mau sepeda motornya tidak ditarik dealer. Karena motor ini kado ulang tahun untuk istri,” kata bapak satu anak itu kepada wartawan.
Karena perbuatannya, Dwi harus mendekam di tahanan karena dijerat Pasal 242 KUHP tentang membuat laporan palsu. Dwi diancam dengan hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
“Setelah terbukti, Dwi kita tahan bersama barang bukti sepeda motor Suzuki Spin milik tersangka yang disita dari tangan temannya di Sukoharjo,” ujar Teguh.

Pengiriman Air Bersih Bagi Masyarakat Paranggupito Tunggu Dana Cair

Masyarakat di tiga kecamatan, Paranggupito, Giritontro dan Pracimantoro, yang sudah mulai dilanda kekeringan tampaknya masih harus bersabar untuk mendapatkan pasokan air bersih dari Pemkab Wonogiri. Bantuan itu diperkirakan baru bisa dikirimkan Juli mendatang karena menunggu pencairan anggaran.
Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Budisena, kepada wartawan, Senin (20/6) di ruang kerjanya, mengatakan Pemkab sudah menyiapkan pengiriman bantuan air bersih itu. Namun masih ada proses yang harus dilalui untuk mencairkan anggaran pengadaan bantuan itu. “Dananya ada, tapi butuh waktu untuk pencairan. Mungkin Juli baru bisa dikirim air bersih ke wilayah-wilayah yang membutuhkan. Sementara ini, dalam waktu dekat saya akan mengundang camat-camat untuk berkoordinasi sekaligus memastikan peta wilayah yang kekeringan sehingga bantuan bisa tepat sasaran,” jelas Budisena.
Tidak hanya camat, Budisena mengatakan beberapa pihak terkait, seperti Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas), serta pihak-pihak yang secara rutin memberikan bantuan air bersih akan diundang dalam rapat koordinasi itu. Prinsipnya, kata Budisena, pihaknya ingin secepatnya membantu warga yang kesulitan air bersih.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Kesbangpolinmas, lebih dari 82.000 warga yang tersebar di delapan kecamatan di Wonogiri yang setiap musim kemarau bermasalah dengan air bersih. Delapan kecamatan dimaksud adalah Paranggupito meliputi delapan desa, Pracimantoro (sembilan desa), Giritontro (lima desa), Eromoko (empat desa), Giriwoyo (empat desa), Nguntoronadi (tujuh desa), Batuwarno (dua desa) dan Manyaran (tujuh desa). Sementara dana bantuan air bersih yang disiapkan Pemkab dalam APBD 2011, menurut informasi dari Bagian Kesra Setda, hanya Rp 40 juta.

Wow Kasus Asusila Anak Di Wonogiri Meningkat 150%

Kasus asusila yang dialami anak di bawah umur di Kabupaten Wonogiri selama 2011 ini meningkat sangat drastis. Aliansi Peduli Perempuan (APP) Sukses Wonogiri menyebut peningkatan itu mencapai 150% dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketua APP Sukses Wonogiri, Endang Maria, kepada wartawan, Senin (20/6/2011) mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Apalagi hampir semua pihak termasuk pemerintah seolah menutup mata terhadapnya.
Hampir tidak ada aksi nyata yang dilakukan pemerintah untuk mencegah atau menekan angka kasus tersebut.
“Kalau data sepanjang 2011 ini saya tidak hapal. Tapi berdasarkan pengamatan dan laporan yang masuk ke kami setiap bulannya, peningkatannya sangat drastis. Tahun lalu, paling banyak sebulan hanya satu, bahkan  kadang tiga bulan hanya ada satu kasus,” ungkap Endang yang juga anggota Komisi E DPRD Provinsi Jateng.
Sedangkan tahun ini, lanjut Endang, dalam sebulan bisa terjadi 3-4 kasus. Korbannya bervariasi mulai dari Balita hingga anak SD, SMP dan SMA.
Kasusnya ada pemerkosaan atau atas dasar suka sama suka hingga terjadi kehamilan, yang tidak jarang pula berujung pada laporan ke pihak kepolisian.

0,5 Hektare Lahan TPA Ngadirojo Terbakar

Kebakaran yang diduga dilakukan secara sengaja oleh oknum tak bertanggung jawab terjadi di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Ngadirojo, sejak Jumat (17/6/2011) lalu. Hingga Senin (20/6/2011) kebakaran itu telah menghanguskan tumpukan sampah seluas 0,5 hektare.
Pantauan Espos, Senin siang, asap masih mengepul dari tumpukan sampah yang menghitam. Sementara petugas pemadam kebakaran yang baru hari itu didatangkan masih sibuk menyiramkan air ke arah tumpukan sampah yang terbakar itu. Hingga siang, setelah menghabiskan tiga tangki mobil pemadam, api baru berhasil dipadamkan.
“Saya sudah mendapat laporan mengenai kebakaran itu dan sudah langsung saya perintahkan untuk segera menanganinya,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Gembong Muria Hadi, kepada wartawan, kemarin.

Dosen UNS Desak Reformasi Manajemen Rutan & LP

Dosen Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Adi Sulistiyono mendesak dilakukannya reformasi manajemen rumah tahanan negara (Rutan) dan lembaga pemasyarakatan (LP).
Reformasi harus dilakukan untuk mewujudkan manajemen Rutan dan LP yang transparan dan akuntabel. Desakan itu disampaikan Adi kepada Espos Senin (20/6/2011) menanggapi temuan Espos ihwal praktik Pungli di Rutan Kelas I Solo.
“Reformasi manajemen Rutan dan LP supaya transparan dan akuntabel sangat ditunggu masyarakat. Sudah sering terdengar oleh kita kasus-kasus di dalam Rutan dan LP yang memang tertutup dari dunia luar,” katanya.
Adi menilai manajemen tertutup Rutan dan LP sangat rentan terhadap praktik Pungli atau pun pelanggaran jenis lainnya. Mengenai temuan Pungli terhadap para pembesuk/penjenguk narapidana (Napi) di Rutan Kelas I Solo, pimpinan Rutan dan pejabat struktural di bawahnya harus bertanggung jawab.
Sebab menurut Adi tidak mungkin praktik Pungli tidak diketahui oleh pejabat struktural di atasnya. “Tidak mungkin level atas tidak tahu praktik itu (Pungli-red). Mestinya Kepala LP (Rutan-red) harus bertanggung jawab,” tegasnya.

Ribuan Kera Serang Ternak Di Tepus Gunungkidul

Serangan kera ekor panjang yang merusak puluhan hektare tanaman di Kecamatan Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta sejak dua pekan terakhir merepotkan petani. Bahkan sejumlah ternak kambing pun turut menjadi korban sasaran amukan kera tersebut.
“Menurut laporan warga kami hampir tiap hari ada serangan kera ekor panjang, biasanya lebih banyak pada tanaman kacang jagung, dan ketela” terang Camat Tepus, Suyatna, Sabtu (18/6).
Dia menjelaskan, serangan mengganas terjadi di tiga desa, yakni, Tepus, Sidoharjo dan Purwodadi. Akibat serangan kera, petani rugi puluhan juta rupiah. Untuk menghindari serangan, warga menggunakan peralatan sederhana seperti jaring dan mengusir secara manual.
“Baru tahun ini serangan yang begitu parah dan membunuh empat kambing, tahun sebelumnya belum separah ini. Kemungkinan akibat di atas bukit sudah tidak ada makanan dan air,” imbuhnya.
Terpisah, Peraih Kalpataru, Sudarli yang juga warga Purwodadi Tepus mengaku pernah melakukan konservasi terhadap kera ekor panjang, dan ditemukan populasinya meningkat sehingga saat ini terjadi serangan yang besar. “Saat ini sedikitnya 6.000 ekor kera jenis ekor panjang yang berusia mencapai 10 tahun. Kera tersebut memiliki ciri tinggi 40 sentimeter dan panjang ekornya antara 30 hingga 40 sentimeter,”ujarnya
 Pembasmian
Menurutnya untuk mengatasi serangan kera ekor panjang harus dilakukan melalui pengendalian. Karena itu dibutuhkan sedikitnya 5.000 pohon jambu kluthuk (jambu biji) untuk ditanam di sepanjang pantai di Tepus, agar kera beralih memakan buah jambu dan meninggalkan menyerang tanaman petani. Pohon jambu biji dinilai menjadi alternatif karena dapat berbuah pada setiap musim.
“Membunuh bukan cara yang efektif untuk mengusir kera, kita harus memiliki rasa perikemanusiaan. Biasanya kalau kita serang dengan membasmi, mereka juga akan menyerang dengan lebih besar lagi, itu yang harus diperhatikan,” terangnya.
Selain di Tepus, kera ekor panjang juga menyerang Kecamatan Saptosari, Semin dan Paliyan. Akan tetapi intensitas serangan lebih besar di Tepus karena masih banyak kawasan perbukitan dengan rerimbunan pohon.

Mengenal Lebih Dekat Sma Negeri 1 Manyaran

Sma Negeri 1Manyaran Adalah Sma yang terletak dikabupaten wonogiri  dikecamatan manyaran didusun bero atau pageyan sekarang kepala sekolah adalah Drs. Pujo Irianto langgeng, M.PD.walaupun sekolah ini terletak diperbukitan tapi jangan salah kawan soalnya sekolah ini udah terakreditasi baik dan menjadi favorit ,banyak murid kota wonogiri malah  datang untuk mendaftar ke sma negeri1 manyaran.,untuk transportasi mudah kok dijangkau dengan kendaraan umum.  Untuk masalah fasilitas sekolah sma negeri1 manyaran ada multimedia yang memadahi, dengan dilengkapi audio, LCD, Headset, Webcam, AC, sayang jumlah komputer baru 17unit : 16 clent 1 server, Nyaman untuk belajar mengajar dengan interatif antara guru dan siswa,Lapangan olah raga basket dan voly yang luas,ruang studio musik ada disini.untuk Ruangan laboratorium yang memadai dan didukung dengan alat peraga yang cukup untuk digunakan siswa praktek. Untuk kantin(warung makan) ada banyak biasanya sih paling vaforit untuk menu makan adalah sotonya yang maknyus,hehehe.+bakwan gorengane.hmm malah saya teringat waktu pensi disekolah sma negeri1 manyaran pengen mengenang waktu saya masih sekolah baren2g teman-teman dulu alumni tahun 2008 pakabar semua teman-temanq kapan nih kita reuninan  ,hehehe.




Wow Tiap Bulan, 500 motor Yamaha terjual di Wonogiri

Ruas jalan di depan Gedung DPRD Wonogiri penuh dengan antrean motor. Di separuh ruas jalan terdapat empat pegawai Yamaha yang membongkar-bongkar kendaraan sedangkan di sudut ruas jalan terparkir satu kendaraan tangki berisi air.
Kondisi itu merupakan gambaran kegiatan servis dan cuci gratis untuk konsumen Yamaha di Wonogiri, Sabtu (18/6/2011).
Pejabat area marketing development Yamaha Soloraya, Arryanto saat ditemui Espos di sela-sela memantau kegiatan, menjelaskan, pihaknya menargetkan 500 motor tertangani pada program servis gratis.
“Kegiatan ini berlangsung dua hari, per hari kami menargetkan 250 motor merek Yamaha diservis dan dicuci. Semua itu dilakukan gratis, termasuk pemasangan spare part,” katanya.
Didampingi supervisor promosi PT Yamaha Motor Kencana Indonesia DDS 3 Semarang, Zaldiansyah Perdana, Arry menyatakan, salah satu alasan Wonogiri dipilih menjadi ajang kegiatan adalah potensi pasar dan market share Yamaha di Kota Gaplek mencapai 47%.
“Setiap bulan, produk Yamaha yang terjual mencapai 500 unit atau 47%-nya. Sementara se-Soloraya kami mampu menjual sekitar 4.000 unit hingga 5.000 unit motor Yamaha berbagai tipe.

230 Kades Wonogiri Demo ke Jakarta

Sekitar 230 kepala desa (Kades) anggota Praja Giri Manunggal Wonogiri, Minggu (19/6/2011) siang, berangkat ke Jakarta.
Mereka bakal bergabung dengan rekan sejawat dari seluruh Tanah Air untuk menggelar aksi unjuk rasa, Senin (20/6/2011) ini di kantor Kementerian Dalam Negeri menagih pengesahan UU tentang Desa dan Pembangunan Desa.
Pantauan Espos, kemarin, mereka berangkat dari halaman pendapa rumah dinas Bupati Wonogiri menggunakan lima unit bus disaksikan oleh Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha dan anggota DPRD Provinsi Jateng asal Wonogiri, Subandi PR.
“Kami berharap aksi ini jadi yang terakhir karena target kami pada aksi kali ini RUU tentang Desa dan Pembangunan Desa bisa <I>goal<I> dalam arti sudah ada kepastian RUU itu sudah ada di DPR dan siap dibahas,” ungkap Ketua Praja Giri Manunggal, Kenthut Suparjono, saat ditemui wartawan sesaat sebelum berangkat.

Bea Cukai Bandara Adi Sumarmo Solo Mengagalkan Upaya Penyelundupan Narkotika

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean Solo kembali mengagalkan upaya penyelundupan sabu-sabu (SS) seberat 1,104 kg dari Malaysia ke Solo melalui Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Minggu (19/6), dengan tersangka Tran Thi Bich Hanh, 34, warga negara Vietnam.

Kepala Bea Cukai Solo, Gatot Hartono mengatakan tersangka menumpang pesawat Air Asia AK 541 dari Kuala Lumpur-Solo dan tiba sekitar pukul 12.30 WIB. “Barang bukti itu disimpan di dalam dinding palsu atau false concealment tas bagasi yang dibawa pelaku,” ujarnya dalam jumpa pers di kantornya, Minggu malam. Gatot menambahkan sabu-sabu yang dibawa pelaku itu diperkirakan bernilai sekitar Rp 2,2 miliar. Menurut Gatot, upaya penyelundupan itu berhasil digagalkan, setelah petugas Bea Cukai curiga dengan barang bawaan pelaku. Saat dilakukan analisis menggunakan mesin X-Ray, ada indikasi barang mencurigakan yang dibawa pelaku. “Kemudian tim Customs Tactical Unit (TCU) melakukan pemeriksaan mendalam atas barang bawaan itu,” jelas dia.
Setelah dilakukan pembongkaran terhadap dinding palsu tas bagasi, diketahui terdapat sebuah paket yang diduga narkotika. Dan dilakukan pemeriksaan menggunakan narcotest, jelas Gatot, menunjukkan jenis narkotika golongan I jenis metaphethamine atau lebih dikenal dengan sabu-sabu.
Sementara, Kasi Penegahan dan Penindakan Bea Cukai Solo, Wasis Jatmiko, mengatakan hingga Juni 2011, pihak Bea Cukai telah mengagalkan upaya penyelundupan narkotika sebanyak tiga kali. Ditambahkan Wasis, dari pemeriksaan awal, tersangka tidak mengakui barang bawaan tersebut. Pasalnya, tersangka mengaku hanya ingin berada di Solo sekitar dua hari untuk berbelanja.
“Dugaan sementara pelaku hanya kurir dan berada di Solo untuk belanja dan akan kembali ke negaranya dua hari kemudian. Pelaku juga sudah memiliki tiket kembali ke negaranya,” tandasnya. Setelah itu, jelas Wasis, pihak Bea Cukai langsung menyerahkan tersangka dan barang bukti ke Polres Boyolali.
Terpisah, Kapolres Boyolali AKBP Romin Thaib melalui Kasatnarkoba AKP Joko Sugiyanto mengatakan setelah terima tersangka dari Bea Cukai, tersangka langsung dibawa ke Mapolres Boyolali guna penyidikan lebih lanjut. “Malam ini langsung kami bawa ke Mapolres untuk penyidikan lebih lanjut. Nanti apakah akan dibawa ke Mapolda atau tidak, kami masih menunggu petunjuk pimpinan,” ujarnya. Ditambahkan Joko, pihaknya belum mengetahui peran tersangka dalam penyelundupan SS itu.

Perbaiki Irigasi dan Rumah Rusak Kecamatan Jatiroto Pemkab butuh Rp 1 M

Bendungan dan saluran irigasi di Dusun/Desa Dawungan, Kecamatan Jatiroto yang rusak parah akibat hujan deras pada Desember 2010 lalu, kondisinya kian parah. Diperkirakan butuh anggaran minimal Rp 1 miliar untuk memperbaiki bendungan dan saluran irigasi, berikut dua rumah yang terancam longsor di dekatnya.
Dua rumah yang terancam longsor adalah milik Lamiyo dan Sakimin. Saat kejadian Desember lalu, pekarangan kedua rumah itu sudah ambles terbawa tanah yang longsor. Demikian pula dengan saluran irigasi sepanjang kurang lebih 150 meter juga ikut longsor. Saat itu, kerusakan tersebut belum sempat ditangani dan kondisi itu makin parah bersamaan dengan terjadinya fenomena keretakan tanah di bukit Dusun Paran, Dawungan, April lalu.
Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro, kepada wartawan, Minggu (19/6) mengungkapkan akhir pekan lalu telah melakukan peninjauan ke lokasi untuk melihat kondisi, sekaligus membuat perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan. Menurut Arso, dana yang dibutuhkan untuk perbaikan bendungan dan pipa saluran irigasi, serta memindahkan dua rumah diperkirakan lebih dari Rp 1 miliar.
“Bendungan itu diperbaiki tahun 2006, dipasangi dua pipa sepanjang 400 meter untuk saluran air ke lahan pertanian seluas 105 hektare pertanian Desa Dawungan dan Cangkring. Saat longsor salah satu pipa rusak sepanjang 150 meter karena terbawa longsor. Ya saat ini hanya berfungsi satu pipa. Lahan yang terganggu sekitar 22 hektare,” katanya.
Arso menambahkan secepatnya akan mengusulkan alokasi anggaran itu ke berbagai pihak, termasuk pihak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sedangkan untuk sementara memaksimallkan satu pipa yang masih berfungsi meskipun tidak memberikan hasil maksimal untuk mengairi pertanian. Tapi dengan musim kemarau yang menjelang dan tanaman berganti ke palawija, satu pipa itu masih bisa memenuhi kebutuhan.
Kepada warga yang rumahnya terancam longsor, Arso mengimbau agar waspada. Pasalnya, setelah kemarau biasanya tanah kering dan begitu turun hujan tanah mudah longsor. “Kalau anggarannya mencukupi, kami berharap bisa memindahkan dua rumah yang terancam longsor karena kondisinya cukup membahayakan. Entah dengan dicarikan tempat atau diberi uang untuk mencari sendiri,” katanya.
Terpisah, Kepala Desa Dawungan, Jarno mengaku sangat berharap bendungan dan pipa saluran irigasi itu secepatnya diperbaiki. Apalagi ada nyawa dua keluarga yang terancam. “Ini rusaknya sudah cukup lama dan hampir mengancam lahan pertanian karena tidak bisa maksimal mengalirkan air ke sawah-sawah. Kami tentu sangat berharap ini secepatnya diperbaiki,” katanya.

Wow Aneh Tapi Nyata Ujung Kabel Antena Radio Mengalir Darah Segar

Ini peristiwa aneh dan langka tetapi nyata terjadi. Sebuah benda mati berupa kabel antenna pemancar radio mengeluarkan darah segar, Sabtu (18/6/11). Darah tersebut mengalir dari kulit/karet pembungkus jaringan kabel bermerk FX 85.
Keanehan itu disaksikan oleh dua orang teknisi sebuah radio berinisial Faw (18) dan Di (40). Faw adalah warga asal Kecamatan Kismantoro. Dia bekerja sebagai teknisi salah satu Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK) di Wonogiri Kota.
Sedangkan Di adalah warga asal Sukoharjo yang bekerja memperbaiki perangkat siar LPK di Wonogiri itu. Sabtu, kemarin Faw datang ke Sukoharjo, tempat bengkel milik Di. Faw membawa perangkat antenna dan kabel antenna.
Kabel antenna dan antenna tersebut dimatcingkan agar tidak nyender. Ujung kabel dipasangi konektor dan dihubungkan dengan perangkat yang lain. Sementara beberapa bagian kabel telah dipotong terlebih dahulu menjadi beberapa potong berukuran 10 centimeteran.
Saat sedang dicoba dimatchingkan dari kulit kabel pembungkus kabel jaringan mengeluarkan darah segar. “Darahnya mengalir darah segar dan deras. Darahnya berwarna merah hitam kental dan berbau amis sekali. Saking derasnya tangan saya sampai berlumuran darah seperti terkena pisau, padahal tangan saya tidak terluka apapun,” tutur Di.
Dia merasakan kejadian itu aneh luar biasa. Dia mencoba membersihkan tangannya. Lalu memperhatikan aliran darah tersebut dari kabel itu. Setelah diperhatikan, kabel tersebut juga tidak ada yang robek atau terbuka.
“Kabel itu kan benda mati. Bukan makluk hidup. Aneh dan gak masuk akal. Tapi itu faktanya terjadi. Saya saksinya. Kabel itu juga belum pernah dipakai dari dulu. Itu kabel kiriman dari Jakarta, mau dipasang di studio di Wonogiri,” katanya heran. Hal yang sama dirasakan Faw.

Seni Dan Budaya Kecamatan Manyaran Wonogiri

Masyarakat  Kecamatan Manyaran yang notabenya orang Jawa (Wong solo) yang identik dengan sopan santun, ramah tamah, lemah lembut dan berbudi pekerti luhur mencerminkan nilai budaya yang amat tinggi tetapi dengan pergeseran jaman nilai-nilai tersebut mulai luntur karena pengaruh kemajuan jaman dan globalisai. Tentunya kita bersama sama mengingatkan pada diri sendiri dan generasi muda yang kurang memahami artinya seni dan budaya bangsa Indonesia.
 kecamatan manyaran pusatnya kesenian yang perlu kita lestarikan keberadaannya seperti Wayang Kulit, ledek, tatah sungging , campur sari bahkan di kecamatan Manyaran banyak pelaku seni seperti pedalangan  yang yang terkenal dalang wanitapun ada di kecamatan manyaran Ada di dusun kepuhsari namanya mbak wulan , itu merupakan tanda bahwa  kecamatan Manyaran menjunjung tinggi seni dan budaya.
Dibidang Keagamaan Masyarakat  kecamatan Manyaran terdiri dari berbagai umat beragama ada Islam, Kristen, Hindu Budha yang selalu hidup rukun berdampingan saling hormat menghormati sesama pemeluk agama mencerminkan hidup rukun saling gotong royong saling tolong menolong menjunjung tinggi dan menghargai umat agama yang lain.Kalo anda ke wonogiri jangan lupa juga mampir ke tempat wisata Umbul nogo yaitu tepatnya didusun karang lor kecamatan manyaran kalo anda binggung tanya aja pada warga setempat pasti langsung dikasih tau,hehehe.

Senin,Pengumuman UN SD Di Wonogiri

Pengumuman hasil ujian nasional (UN) SD se-Wonogiri molor dari jadwal yang dibuat pada buku saku UN Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri. Pengumuman UASBN akan dilaksanakan Senin (20/6/2011) dan bukan Sabtu (18/6/2011) hari ini.
Belum diketahui penyebab pengunduran jadwal tersebut. Pernyataan itu disampaikan Kabid TK/SD, Disdik Wonogiri, Supriyanto mewakili Kepala Disdik Wonogiri, H Suparno saat dihubungi Espos, Jumat (17/6/2011).
Informasi lain yang diperoleh Espos>, sebagian pengelola SD di Wonogiri telah membuat surat edaran tentang pengumuman hasil UASBN yang akan dilakukan akhir pekan ketiga bulan ini.
“Kemarin (Kamis-red) Kasi Kurikulum TK/SD diundang ke Semarang untuk mengambil SKHUN (surat keterangan hasil ujian nasional). Selain itu, telepon dari Disdik Provinsi (Jateng) menyebutkan pengumuman hasil UN SD dilakukan, Senin, 20 Juni.”

Musim Kemarau Petani Cabai Diserang Jamur Pathek.

Petani cabai di wilayah Kecamatan Kismantoro sudah sejak sekitar tiga minggu mengandalkan air sungai untuk menyiram tanaman. Tanaman cabai petani juga sudah banyak yang diserang jamur pathek.
Kateno, petani cabai warga Dusun Gandring, Desa Pucung mengatakan untuk menyiram mengandalkan air sungai yang diperkirakan akan habis dalam dua bulan. “Untuk saat ini masih bisa pakai air sungai. Tapi paling hanya bertahan dua bulan. Kalau air sudah kering kami akan berhenti menanam cabai. Nanti kalau musim hujan datang baru menanam. Sebelum hujan akan ditanami empon-empon,” katanya, Jumat (17/6).
Menurutnya, petani kini dibuat merugi dengan jamur pathek yang membuat cabai kering. Hampir semua lahan petani tanaman cabainya terserang. Kata dia, satu hektare lahan hampir semua terkena. Kalau sudah begini, pilihan hanyalah menebang tanaman dan menanam lagi.
Selain itu, harga jual cabai juga turun. Jika dua bulan lalu masih Rp 5.000 per kilonya, maka hingga kini berangsur turun hingga Rp 2.500 per kilo. “Untuk lahan sawah, harga yang dibilang tidak balik modal Rp 5.000 per kilo. Untuk lahan ladang Rp 3.500 sampai Rp 4.000 per kilo. Kalau sekarang Rp 2.500 bayangkan saja. Tidak hanya tidak balik modal, tapi sudah merugi,” tambahnya.
Terkait jamur pathek, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Guruh Santoso mengatakan sulit untuk membasmi hama itu. Yang bisa dilakukan hanyalah menebang dan membakar tanaman yang terkena jamur. “Memang sulit membasminya. Tapi kami belum mendapat laporan dari Kismantoro,” terangnya.

Toko Buku Gramedia Yogyakarta Dilalap Sijago Merah

Toko buku Gramedia Jogja di Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta terbakar sekitar pukul 10.30, Jumat (17/6). Diduga api berasal dari gudang toko di dekat basement dan genset. Sedikitnya tujuh mobil pemadam kebakaran dan satu unit watercannon dikerahkan.
Kebakaran terjadi sehari setelah diadakan simulasi, pada Kamis (16/5). Sekitar pukul 08.00 WIB ada informasi terjadi korslet listrik, dan listrik sempat dimatikan, kemudian seluruh pegawai mengikuti briefing. Seluruh pegawai dan pengunjung yang sudah berada di dalam gedung pertokoan kemudian diminta keluar agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan.
Sementara itu, Regional Manajer Toko Buku Gramedia Sudirman Kristiono mengatakan titik api kebakaran berasal dari gudang alat tulis di lantai satu. ”Kemungkinan karena korslet, tetapi kami pun belum dapat memastikannya karena masih dalam proses untuk memadamkan api,” katanya.
Pada saat terjadi kebakaran, Toko Buku Gramedia sudah dalam jam buka, sehingga sudah ada sejumlah pengunjung meskipun belum terlalu banyak. ”Kami langsung berusaha melokalisasi api dan meminta pengunjung meninggalkan lokasi. Dipastikan tidak ada korban jiwa dari kejadian ini,” katanya, belum dapat memastikan kerugian akibat kebakaran itu.
Akibat kebakaran tersebut arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian dialihkan, yaitu dari simpang empat Jalan Sudirman, simpang tiga Jembatan Gondolayu dan di Jalan Suroto Kota Baru. Asap tebal yang keluar dari lantai satu gedung tersebut juga membuat salah seorang petugas pemadam kebakaran sesak napas.
Sejumlah mobil pemadam kebakaran dari Kota Yogyakarta dibantu pemadam kebakaran dari Kabupaten Bantul dan water canon dari kepolisian dikerahkan membantu memadamkan api sejak pukul 11.30 WIB. Hingga pukul 13.30 WIB, aktivitas pemadaman terus dilakukan. Ratusan orang masih menonton upaya pemadaman ini, sementara arus lalu lintas di depan Gramedia sudah dialihkan. Gerai Dunkin Donuts di bagian depan Gramedia ditutup.
Kapoltabes Yogyakarta Kombes Pol Mustakim mengatakan polisi menyelidiki dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang mengetahui terjadinya kebakaran. Jumlah kerugian juga masih belum bisa dihitung. ”Tidak ada korban. Bila sudah padam kita akan melakukan penyelidikan, pemeriksaan dan olah TKP,” kata Mustakim.

Dua Terduga Teroris Ditangkap di Hutan

Tim Densus 88 Mabes Polri kembali membekuk dua orang terduga teroris bom Cirebon dan bom Klaten. Penangkapan tersebut dilakukan hari ini, Sabtu, 18 Juni 2011, di hutan Blok Silepen, Desa Sidawangi, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Data sementara  yang berhasil diperoleh media, salah satu yang tertangkap yakni Yadi Al Hasan alias Vijay yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Mabes Polri. Sedangkan, satu orang lagi belum diketahui identitasnya.

Dari pantauan Vivanews, awalnya Sabtu siang tim gabungan menggerebek tempat tinggal Yadi di perumahan Tukmudal. Karena sudah mendengar akan dilakukan penyergapan, mereka kabur melarikan diri ke dalam hutan. Lalu, penyisiran dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dipimpin langsung kapolres Cirebon, AKBP Edi Mardianto SIK.

Tim terdiri dari Densus 88 Mabes Polri, Brimob Detasemen C Polda Jabar, Polres Cirebon dan Polres Cirebon Kota ini, dibagi menjadi dua tim. Tim pertama menyisir mulai dari Desa Sidawangi sedangkan tim kedua menyisir dari Desa Tukmudal, kecamatan Sumber.

Dari hasil penyisiran pertama, petugas berhasil mendapatkan dua terduga teroris. Yaitu Yadi Al-Hasan alias Abu Fatikh alias Vijay, yang merupakan DPO terkait bom Cirebon dan satu orang lagi merupakan pelaku rekrutmen baru.

Keduanya langsung dibawa petugas Densus 88 Mabes Polri untuk diamankan di Mapolres Cirebon. Mendengar masih ada tiga orang DPO teroris lagi, yang masih sembunyi di dalam hutan penyisiran dilanjutkan sekitar pukul 17.30. Hingga berita ini ditulis, penyisiran masih berlangsung. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penangkapan tersebut.

Kesenian Tatah Sungging Dari Kecamatan Manyaran Wonogiri

 Kecamatan Manyaran gudangnya usaha kecil rumahan setiap kampung mempunyai usaha rumahan yang menjadi sumber tambahan penghasilan misalnya pengerajin Wayang kulit, gamelan, ukir kayu, kusen/pintu dan berbagai macam makanan kecil beruapa tempe, tahu, kripik tempe singkong pisang, emping melinjo, kacang mede dan jangan lupa makanan yang satu ini yaitu besengek adalah makanan kas yang perlu diangkat kepermukaan sebagai makanan kas yang mempunyai nilai jual. Tentunya Departemen Perindustrian dan Perdagangan harus bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada dasarnya kecamatan  manyaran masih banyak potensi yang belum kita gali masih banyak segudang kelebihan yang perlu kita kembangkan tetapi semua ini tidak akan berjalan mulus tanpa hambatan tentunya peran birokrasi pejabat terkait seperti Bapak Camat, Bapak Kades, Pamong Praja Pamong Desa Sesepuh Pinisepuh tokoh tokoh Masyarakat dan seluruh masyarakat bahu membahu Bantu membantu untuk mencapai tujuan yang mulia itu. Tokoh masyarakat yang notabennya orang pendidikan seperti guru dan pegawai Negeri yang berada dalam masyarakat janganlah menjadi duri dalam daging memanfaatkan fasilitas untuk kepentingan pribadi atau golongan saja tapi bantulah warga yang ada disekitarnya karena mereka membutuhkan bantuan dan bimbingan sehingga mereka mampu untuk bangkit meningkatkan kesejahteraan keluarga masing-masing.Bila anda datang di wonogiri silahkan kunjungi kesenian tatah sungging yang ada dikecamatan manyaran yaitu didusun kepuhsari disini anda akan diperkenalkan cara membuat wayang kulit secara langsung.

Hari Ini Pesta Rakyat Digelar Di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri

Produsen motor merek Yamaha akan menggelar acara Pesta Rakyat di Wonogiri dengan tajuk Funtastic Yamaha Semakin Di Depan. Acara itu dilaksanakan dua hari, Sabtu dan Minggu (18-19/6/2011) di Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri.
Pernyataan itu disampaikan, supervisor promosi PT Yamaha Motor Kencana Indonesia DDS 3 Semarang, Zaldiansyah Perdana, dalam rilis yang diterima Espos, Kamis (16/6/2011). “Acara dikemas dalam bentuk hiburan dan edukasi dengan menampilkan beragam kegiatan mulai dari anak-anak hingga orangtua. Pesta Yamaha bersama seluruh lapisan masyarakat Wonogiri ini sebagai bentuk kepedulian produsen,” ujarnya.
Dijelaskan oleh Zaldi, aneka kegiatan itu terbagi empat zona. Zona smart berisikan pameran produk-produk Yamaha, lomba mewarnai dan menggambar, dan taman lalu lintas. Kedua, zona sporty yang terdiri atas bazar, kompetisi dance dan aneka games. Ketiga, zona aktif terbagi atas service gratis plus oli gratis, jalan sehat serta diskon spare part hingga 20%. Sedangkan keempat adalah zona stylish terdiri atas hiburan, aneka doorprize dan kontes grafiti.

Atasi Kekeringan, PDAM Wonogiri Siap Bor Dua Titik Baru

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Sari Wonogiri siap mengebor dua titik sumber air baru di Giritontro dan Giriwoyo untuk mengatasi masalah kesulitan air bersih yang dialami warga memasuki musim kemarau beberapa pekan terakhir. Sementara di Paranggupito, jaringan akan diperluas.
Plt Direktur Utama PDAM Giri Tirta Sari, Sumadi saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (17/6/2011) mengungkapkan beberapa hari lalu pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan camat dari tiga wilayah itu. “Camat Paranggupito mengatakan akan mengumpulkan semua kepala desa yang bisa dijangkau PDAM. Di sana airnya ada, hanya memang perlakuannya khusus. Mereka bayarnya per meter kubik yang mereka pakai. Kalau tidak pakai ya tidak bayar,” kata Sumadi.
Selain itu, menurut Sumadi, di Paranggupito risikonya juga besar. Sehingga dari tiga pompa yang ada dengan mengambil air dari sumber Waru, diaktifkan secara bergantian. “Di Paranggupito hampir semua daerah sudah terjangkau. Hanya Gendayakan yang belum karena medannya sangat sulit dan terlalu tinggi. Sedangkan untuk Giritontro dan Giriwoyo, hasil rapat kemarin direncanakan akan dilakukan pengeboran sumur baru, salah satunya di Tirtosuworo, Giriwoyo yang tanahnya sudah kami beli,” katanya.

Mutasi Pejabat Pemkab Wonogiri Molor

Mutasi besar-besaran pejabat Pemkab Wonogiri batal dilaksanakan pekan ini. Pasalnya, hingga kini surat persetujuan dari Gubernur Jateng untuk pengisian jabatan eselon II belum turun. Belum bisa dipastikan kapan mutasi akan dilakukan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri, Rumanti Permanandyah, kepada wartawan, Jumat (17/6/2011) mengungkapkan menurut kabar yang diterimanya, saat ini surat persetujuan itu tinggal menunggu teken dari Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng.
Masalahnya, Sekda provinsi itu sedang berada di luar negeri untuk mengikuti pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
“Hingga saat ini kami masih menunggu karena tanpa surat persetujuan itu tidak mungkin pejabat eselon II bisa dilantik,” kata Rumanti.
Meskipun surat persetujuan itu kemudian turun dalam waktu dekat ini, Rumanti mengatakan belum tentu juga mutasi dan pelantikan pejabat bisa langsung diadakan.

Pemkab Wonogiri Pantau SKPD Pengguna Anggaran

Untuk memantau pelaksanaan operasional kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD selaku pengguna anggaran serta evaluasi terhadap laporan bulan Januari hingga Maret 2011, Pemkab menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Operasional Kegiatan (Rakor POK), Kamis (16/6) di Ruang Data Setda Wonogiri.
Acara dibuka oleh Bupati Danar Rahmanto dan dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri, Wawan Setyo Nugroho. Bupati menyambut gembira Rakor POK tersebut. Kegiatan ini merupakan wahana strategis untuk melakukan pembinaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan pengadaan barang/jasa setiap periode.

“Pemda dituntut transparans dalam penyelenggaraan dan pengadaan barang/jasa yang sumber dari APBD dan APBN dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan Pemda. Saya berpesan agar ikuti proses sesuai prosedur. Kedepankan musyawarah setiap permasalahan,” pesannya.
Aris Tribudoyo Kabag Pembangunan melaporkan bahwa Rakor POK ini diikuti oleh seluruh kepala SKPD se-Kabupaten Wonogiri. Acara berlangsung sehari. Tujuannya untuk mengevaluasi terhadap target-target perencanaan kegiatan dan realisasi pencapaian yang telah ditetapkan sebelumnya.

Wow Di Tengah Kerusuhan Pasangan Dua Insan Ini Berciuman

Seorang fotografer berhasil mengabadikan sepasang kekasih yang sedang berciuman di tengah kerusuhan yang terjadi di Vancouver, Kanada. Dari foto tampak jelas mereka berciuman di belakang polisi yang tengah mengamankan lokasi.

Foto tersebut diambil saat terjadi kerusuhan antar-pendukung tim hoki Vancouver Canucks yang kalah 4-0 dari Boston Bruins dalam ajang Stanley Cup. 

Richard Lam berhasil mengabadikan foto pasangan tersebut di balik para perusuh dan polisi. "Jarak sekira 20 hingga 30 yard dari polisi dan perusuh. Tiba-tiba saja ada sepasang kekasih di jalanan kosong. Saya pikir salah seorang dari mereka terluka," ucap Lam seperti dikutip The Guardian, Jumat (17/6/2011).

Menurut Lam, pasangan ini sepertinya tidak peduli dengan kerusuhan yang terjadi. Dia sadar saat itu ada beberapa mobil yang dilalap api.

"Keadaan memang benar-benar rusuh. Pelaku kerusuhan membakar mobil. Bahkan saya melihat dari perusuh melakukan penjarahan," lanjutnya. 

"Saat itu, polisi antihuru-hara mulai bergerak ke arah saya. Setelah saya berhenti berlari, ternyata di sela-sela rapatnya barisan polisi, ada dua orang yang sedang berbaring di jalan," tutur Lam.

Di saat itu Lam menyadari ada kejadian menarik. "Saya sadar harus mengambil momen tersebut. Tetapi saat diperiksa oleh editor saya, ternyata keduanya tidak terluka melainkan asyik berciuman tepat di tengah kerusuhan," ucap Lam.

Lam sendiri tidak mengetahui siapa pasangan tersebut. Bahkan dirinya hingga saat ini masih belum yakin apa yang terjadi pada pasangan itu, apakah terluka.

Sementara kerusuhan antar-pendukung tim itu menyebabkan 150 orang dirawat di rumah sakit. Semetara 100 lainnya ditangkap setelah.

Gigi Band Show Di Semarang dan Jogja

Grup band papan atas Indonesia Gigi akan menyapa penggemar di Jateng dan Daerah Istimewa Yogkarta (DIY) pada Sabtu-Minggu (18-19/6/2011). Pada Sabtu (18/6/2011) besok, Gigi yang digawangi Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (bas) dan Gusti Hendy (dram) akan pentas di Alun-alun Utara, Jogja.
Sedang pada Minggu (19/6/2011) malam, mereka akan tampil menyapa Gigikita, sebutan fans Gigi, di Stadion Diponegoro, Kota Semarang.
Pentas tersebut merupakan bagian dari Gigi Reunion Tur Apa Kabar Kawan di lima kota yang didukung Djarum Coklat Extra.
Vokalis Gigi, Armand Maulana, menyatakan tur tersebut merupakan kelanjutan dari konser Gigi Sweet Seventeen di Istora Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
“Kami tampil bareng dengan sejumlah mantan personil Gigi lainnya,” katanya dalam jumpa pers di Semarang, Jumat (17/6/2011).
Senior Manager Brand Manager Djarum, Henry Ruslianto, menyatakan tur musik lima kota Gigi bertujuan untuk menyampaikan pesan tentang hangatnya sebuah persahabatan.
“Persahabatan Gigi mencakup segala aspek sehingga bisa bertahan sampai 17 tahun, tanpa melupakan personil lama,” kata dia.

Ratusan Kades Grobogan Siap Geruduk Jakarta

Sekitar 500 kepala desa (Kades) dan perangkat desa (Perdes) dari 273 desa yang tersebar di 19 kecamatan di Kabupaten Grobogan, siap melakukan aksi ke Mendagri di Jakarta. Mereka bakal menggeruduk ke Jakarta dengan menggunakan enam bus, 10 mobil pribadi dan kereta api. Rencananya mereka akan berangkat Minggu (19/6).
“Di Jakarta kita akan bergabung dengan Kades serta Perdes yang tergabung dalam Parade Nusantara untuk melakukan aksi di Kantor Mendagri, Senin (20/6/2011), menuntut adanya perubahan di rancangan UU tentang Desa dan Pembangunan Desa,” terang Ketua paguyuban perangkat desa Demang Manunggal Kabupaten Grobogan Hadi Suwignyo usai rapat dengan perwakilan Kades dan Perdes di RM Noroyono Purwodadi, Jumat (17/6/2011).
Menurut Hadi, ada sejumlah tuntutan yang akan disampaikan ke Mendagri terkait rancangan UU tentang Desa tersebut. Seperti usia maksimal Kades adalah 60 tahun dan tidak ada batasan berapa kali menjabat.

Lakalantas Pemuda Tewas Di Jalan Sendangrejo Wonogiri

Kecelakaan kembali terjadi di Wonogiri. Kali ini yang menjadi korbannya, Irfan (18), warga Tekilkulon, Sendangrejo, Baturetno, tewas karena kecelakaan tunggal di Semanding, Sendangrejo, Baturetno,  Rabu (15/6), malam.  Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika melalui Kasatlantas AKP Joeharno didampingi Kanit Laka Iptu Jumari mengatakan korban saat itu hendak menjemput ibunya dari pulang kerja.
“Kecelakaan terjadi di wilayah Dusun Semanding, Sendangrejo, Baturetno. Korban yang mengendarai Honda Astrea AD 4657 RG meluncur dari Selatan. Dari arah berlawanan meluncur sepeda motor Yamaha Mio AD 4821 FR yang dikendarai Fachudin Hardiyanto (26), warga Dusun Melikan, Setrorejo, Baturetno,” katanya, Kamis (16/6). Ni Ketut Swastika memberikan imbauan agar masyarakat mematuhi peraturan berkendara di jalan raya. Terlepas dari banyaknya jalan yang rusak. “Yang mendasar, jangan ngebut. Pakai helm dan tidak usah buru-buru. Tapi memang sekarang banyak anak-anak sekolah yang sudah memiliki sepeda motor. Jadi untuk anak sekolah sepertinya sudah perlu dilakukan pembatasan,” terangnya.  Sebelumnya Ahmad Fuhed (51) warga Gerdu, Giripurwo, Wonogiri tewas Rabu (15/6) pagi karena laka tunggal di Patung Macan, Nambangan, Selogiri.

Makanan Khas Besengek Dari Kecamatan Manyaran Wonogiri Yang Maknyus

 Kuliner  Makanan Besengek yang satu Ini cuma ada Di kecamatan Manyaran Wonogiri , dalam benak  kita.makanan tradisional, yang diolah secara tradisional, dikemas dan dipasarakan dengan tradisional pula. tapi walaupun begitu, jajanan pasar memang ngangenin. Banyak makanan  yang dijajakan dalam pasar yang ada  di tengok di kecamatan Manyaran ini.  Biasanya Kalau hari pasaran PON dan KLiWON  pastilah Banyak yang antri untuksekedar merasakan  nikmatnya es dawet , gurihnya tahu goreng  dan yang tidak dilupakan yaitu makananan khas  "BESENGEK". Dari namanya memang nggak begitu nge-trend  banget apalagi bentuknya yang kalo orang awam melihatnya hemmmm kaya (maaf) pup :D heheheh... tapi jangan di pandang remeh rasa dan gizinya. Kalau sempat dan ada waktu cobalah makanan  khas yang satu ini ... hemmm... nggak dibayangkan rasa lezatnya deh.pokoknya makyus banget Pizza aja kalah sama makanan ini,hehehe,makanan kuliner ini terbuat dari kacang koro dicampur bumbu-bumbu spesial yang lain.  Untuk masalah harga gak usah kawatir soalnya hargannya terjangkau banget merakyat murah meriah. kalo anda datang ke kabupaten wonogiri jangan lupa mampir di kecamatan manyaran pokoknya makanan khas yang satu ini patut anda coba pokoknya  Makyuss tenan.

Empat Lakalantas Dalam Sehari, Dua Tewas Di Wonogiri

Sebanyak empat kejadian kecelakaan (Laka) terjadi dalam sehari, Rabu (15/6/2011) mengakibatkan dua orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka berat.
Korban tewas adalah Ahmad Fuhed alias Fued, 51, warga Gerdu RT 2/RW V Kelurahan Giripurwo, Wonogiri, dan Irfan, 18, warga Tekilkulon, Desa Sendangrejo, Baturetno. Keduanya tewas dalam dua kecelakaan yang berbeda. Fued mengalami kecelakaan tunggal di tikungan Patung Macan Dusun Nangger, Desa Nambangan, Selogiri, Rabu siang. Sementara Irfan mengalami kecelakaan di Jl Raya Baturetno-Pacitan Dusun Semanding, Desa Sendangrejo, Baturetno, Rabu malam.
Kanitlaka Satlantas Polres Wonogiri, Jumari, mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Ni Ketut Swastika dan Kasatlantas AKP Joeharno, saat ditemui wartawan, Kamis (16/6) menambahkan dua kecelakaan lainnya terjadi di Ngadirojo dan Purwantoro. Di Ngadirojo, sepeda motor Yamaha Mio AD 6670 NR yang dikendarai Suparmi, 61, pensiunan guru warga Dusun/Desa Gondang RT 1/RW V, Kecamatan Purwantoro, berboncengan dengan anaknya, Sunarwi, 28, ditubruk dari belakang oleh sepeda motor Honda Supra AD 4569 FR yang dikendarai Dandi Kusnanto, 42. Akibatnya  Suparmi harus dirawat di rumah sakit.
Di Purwantoro, kecelakaan tunggal dialami Budi Wibowo, 28, warga Jl Wibisono No 114 Kepatihan, Ponorogo. Sepeda motor Yamaha Vega AE 2627 TE yang ditumpanginya terperosok lubang di Jl Raya Purwantoro Dusun Joho, Juranggantung, Kecamatan Purwantoro.

KardusTak Bertuan Gegerkan Jamaah Masjid Taqwa Ngadirojo Wonogiri

Jamaah Masjid Taqwa, Sanggrahan, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri dikagetkan dengan penemuan sebuah kardus mi instan, Kamis (16/6/2011) pagi.
Saksi mata di masjid itu, seperti Sudar dan H Sudibyo menceritakan jamaah yang akan melaksanakan Salat Subuh, awalnya bersikap biasa-biasa saja. Para jamaah tak menghiraukan keberadaan kardus . Namun usai salat, para jamaah geger karena ternyata kardus itu tak bertuan. Takmir masjid setempat bersama jamaah lain berinisiatif memanggil M Ichsan, anggota Polsek Ngadirojo yang bertempat tinggal tak jauh dari masjid. “Kami khawatir, jangan-jangan isi kardus bom sehingga memanggil Pak Ichsan,” ujar H Latif.
Kejadian itu juga dilaporkan ke Mapolsek Ngadirojo dan Polres Wonogiri. Kapolsek Ngadirojo, AKP Darmanto bersama personelnya mengamankan lokasi. Sementara petugas dari Polres membongkar kardus itu.  Setelah terbuka, ternyata isi kardus itu adalah jilbab sebanyak 44 buah.
Di sisi lain Kapolsek Ngadirojo mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika saat mengonfirmasi Espos, menyatakan bangga dengan sikap warga Ngadirojo. “Kami sangat berterima kasih kepada warga. Melaporkan barang temuan yang dicurigai wujud kepedulian dan kehati-hatian masyarakat. Apalagi teror bom sering terjadi pada kondisi akhir-akhir ini.”

400 Peserta ikuti Lomba MTQ Di Wonogiri

Sebanyak 403 peserta mengikuti lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) untuk kalangan pelajar dan umum yang digelar Pemkab Wonogiri bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat, Kamis (16/6/2011).
Pantauan Espos, acara dibuka di Pendapa Rumah Dinas Bupati. Seluruh peserta dan pembimbingnya hadir dalam acara itu. Sedangkan lombanya berlangsung di dua lokasi, yakni SDN 6 Wonogiri dan SMP Muhammadiyah 8 Wonogiri.
Ada beberapa cabang yang dilombakan meliputi cabang tilawah anak, remaja dan dewasa untuk MTQ kategori umum dan cabang tilawah dan tartil SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA untuk MTQ kategori pelajar.
“Masing-masing kategori ditentukan Juara I, II, dan III, yang akan mendapatkan trofi, uang pembinaan, dan piagam penghargaan dari Bupati. Khusus bagi juara I tiap-tiap cabang akan berkesempatan maju ke lomba MTQ tingkat Provinsi Jateng,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri, Budiseno dalam laporannya pada pembukaan acara.

Warga Eromoko Wonogiri Diringkus Polisi Karena Nyuri Sepeda Motor

Residivis pencuri sepeda motor, Agus Wibawanto (27) warga Sidowayah Kulon RT 2 RW V Eromoko, Wonogiri terpaksa mendekam di sel tahanan Mapolsek Laweyan, Solo. Dia diringkus petugas saat berada di rumah pacarnya di salah satu kampung di wilayah Eromoko, Wonogiri Selasa (14/6) sekitar pukul 18.00 WIB.
Tersangka terbukti mencuri sepeda motor milik Johan Ardiansyah (20) warga Jogoprajan RT 3 RW III Danukusuman, Solo, saat diparkir di Movie Time, Pasar Kembang, Laweyan, Solo sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (25/12) lalu.
Dari tangan tersangka, petugas berhasil mengamankan kunci duplikat serta satu sepeda motor Yamaha Crypton warna hitam AD 2844 KR sebagai barang bukti.
Kapolsek Laweyan, Kompol Subagyo didampingi Kaniteskrim, AKP Sunarto menerangkan, tertangkapnya tersangka berkat informasi dari masyarakat yang sering melihat tersangka berkeliaran di kawasan penangkapan. Menurut Kanitreskrim, tersangka merupakan salah satu orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) selama hampir enam tahun, terhitung dari 25 Desember 2010.
Subagyo mengatakan, tersangka sulit terlacak karena sering berpindah-pindah tempat dari daerah Baturetno, Purwantoro di Kabupaten Wonogiri dan Gunungkidul, di Provinsi DIY.
“Sebelumnya tersangka juga pernah mendekam di penjara selama satu tahun dalam kasus sama di Wonogiri. Tersangka kami jerat dengan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara,” jelas Kanitreskrim Rabu (15/6).
Tersangka yang kedua lengannya bertato itu mengaku, motor hasil curian biasanya dijual dengan harga  sekitar Rp 900.000. Salah seorang tetangganya di daerah Eromoko, Wonogiri diakui tersangka sebagai calon pembeli.  “Uang itu rencananya untuk biaya nikah dengan pacar,” ucapnya.

Solo Bakal Ada Mal Baru Plaza Surakarta

Pemerintah Kota Solo telah menyetujui pembangunan mal baru dengan nama Plaza Surakarta. Rencananya, pembangunan mal itu akan dilakukan di bekas bangunan Pabrik Es Saripetojo Jalan Agus Salim, Laweyan.
Ditemui pers di lokasi pembangunan, Laweyan, Koordinator Keamanan dan Aset yang ditunjuk pengembang, Panggih Irianto, mengatakan, sampai saat ini dia ditunjuk pengembang PT Whira Taruna sampai menunggu proses transisi  pihak pengembang dengan pemenang lelang pembangunan.
Sebelumnya, dia bekerja sebagai Manager Produksi Saripetojo. Sekarang posisinya dirumahkan bersama 40 pekerja lainnya. ”Kami sudah dirumahkan per 1 Juni lalu dengan menerima pesangon,” katanya, Rabu (15/6).
Pangguh mengatakan, rencana peletakan batu pertama akan dilaksanakan 15 Juli mendatang. Prosesi ini akan dilakukan langsung oleh Gurbernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.
Panggih melanjutkan, Plaza Surakarta akan dibangun di atas tanah seluas 2500 meter persegi dengan kontrak pemakaian selama 25 tahun. Status tanah yang berada tepat di pojokan pertigaan Purwosari ini adalah milik pemerintah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
”Pihak pengembang bekerjasama dengan dinas terkait telah menyelesaikan proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) kepada masyarakat sekitar lokasi pembangunan. Hasilnya baik dan tidak ada masalah,” katanya.
Jokowi Setuju
Sementara itu, Walikota Solo, Joko Wododo, menyebutkan, dari 12 proposal yang diajukan pengembang untuk membangun pusat perbelanjaan di Solo, baru ada satu yang sudah disetujui yaitu yang berada di kawasan Solo Paragon. ”Tanah yang di Laweyan milik Pemprov dan sudah ada lampu hijau dari mereka (Pemprov) untuk segera dilaksanakan pembangunan,” ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan, selama ini Pemerintah Kota Solo tidak pernah menyebutkan akan melarang pembangunan pusat perbelanjaan baru. Menurutnya, Pemkot hanya melakukan pengendalian supaya tidak menggerus keberadaan pasar tradisional.
”Yang penting, tempat yang dulunya tidak prosuktif bisa dikembangkan menjadi lokasi yang berguna bagi masyarakat Solo. Kalau memang nggak ada masalah setelah ditinjau oleh dinas-dinas terkait, saya sih setuju-setuju saja,” katanya.

Warga Lereng Merapi Desa Umbulharjo Tolak Relokasi SD Pangukrejo

Warga lereng Gunung Merapi di Padukuhan Pangukrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap SD Pangukrejo  yang berada di kawasan rawan bencana Merapi dapat dipertahankan.
”Kami sangat berharap agar SDN Pangukrejo dapat dipertahankan dan sebisa mungkin tidak direlokasi, meskipun saat ini sebagian besar warga tinggal di hunian sementara Plosokerep, Umbulharjo,” kata wakil wali murid SDN Pangukrejo Tutik Rahayu di Umbulharjo, Rabu (15/6).
Pernyataan itu disampaikan saat mengikuti sosialisasi yang digelar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman di SD darurat Pangukrejo di Dusun Kedung Banteng, Umbulharjo.
Menurut dia, warga meskipun tinggal di hunian sementara namun masih sangat nyaman anak-anaknya bersekolah di SDN Pangukrejo. ”Kalau digabung dengan sekolah lain kami kurang setuju, lebih baik dipertahankan saja,” katanya.
Kepala Disdikpora Kabupaten Sleman Suyamsih mengatakan, pihaknya sebenarnya siap untuk membangunkan sekolah tersebut asal ada lokasi baru yang tidak berdekatan dengan SD lain.
”Kalau pihak desa mau memberikan tanah, maka kami langsung bangunkan sekolahnya dan jaraknya minimal satu kilometer dari SD lain supaya tidak ada persaingan,” katanya.
Menurut dia, Disdikpora Sleman masih tidak menyetujui jika gedung SD Pangukrejo dikembalikan seperti semula karena berada dalam kawasan bahaya.
”Tetapi kami juga tidak tega SDN Pangukrejo terus-terusan berada di sekolah darurat. Kami juga menunggu bagaimana hasil penerimaan siswa baru besok karena pascaerupsi Merapi ini warga jadi memencar. Jika tidak ada siswa, maka ya ditutup atau diberikan kelas pararel dengan sekolah lain,” katanya.
Kepala Sekolah SDN Pangukrejo Tapa Mardiyanta mengatakan tidak mempermasalahkan segala kebijakan nantinya, tetapi diharapkan keberadaan sekolah bisa terus dilanjutkan.
”Apakah mau dibangun kembali dengan nama baru atau digabung dengan sekolah lain, para guru tidak masalah, yang terpenting ialah anak-anak di huntara mendapat pelayanan pendidikan yang baik,” katanya.

Pracimantoro Wonogiri bentuk Posko Penyaluran Bantuan Air Bersih

Kecamatan Pracimantoro membentuk Posko khusus penyaluran bantuan air bersih menyusul kekeringan yang melanda tujuh desa di bagian barat dan selatan kecamatan itu sejak tiga pekan terakhir.
Ini menambah jumlah daerah yang kesulitan air bersih dari semula dua menjadi tiga kecamatan.
Salah satu anggota DPRD asal Pracimantoro, Haryoto, kepada wartawan di Gedung DPRD, Rabu (15/6/2011) mengungkapkan tujuh desa yang sudah mulai kesulitan air bersih yakni Desa Glinggang, Gebangharjo, Joho dan Sumberagung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonosari, DI Yogyakarta, serta Desa Petirsari, Gambirmanis dan Watangrejo yang berdekatan dengan Paranggupito.
“Kami sudah membentuk Posko yang berlokasi di kompleks Kantor Camat Pracimantoro. Warga sangat berharap bantuan air bersih dari pihak manapun dan bantuan itu bisa disalurkan melalui Posko untuk diteruskan ke desa-desa yang membutuhkan,” kata Haryoto.

Dealer Indojaya Motor Wonogiri Kemalingan Rp 25 Juta Amblas

Aksi pencurian menimpa Haryono, 58, pemilik dealer  Indojaya motor di Wonogiri. Akibatnya, warga Kerdukepik, Kelurahan Giripurwo, Wonogiri itu kehilangan uang tunai senilai Rp 25 juta dan dua buah handphone.
Keterangan yang dihimpun Espos, Rabu (15/6/2011) menyebutkan, kejadian pencurian itu terjadi, Selasa (14/6/2011). Aksi pencuri, kali pertama diketahui seorang karyawatinya bernama Purwati, 36, warga Perum Kaliancar, Selogiri yang pagi itu membuka ruangannya. Kapolsek Wonogiri AKP Hadijah Sahab didampingi Kanitreskrim Polsek Wonogiri, Ipda Triyono mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika menyatakan pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa pecahan eternit. “Pelapor Pak Haryono, pemilik dealer. Kejadian diperkirakan sekitar pukul 21.00 WIB, dealer itu tutup sekitar pukul 17.00,” ujar Kapolsek.
Ditambahkan oleh Kanitreskrim, pencuri diduga masuk dengan cara menggunting atap rumah yang terbuat dari seng. “Diperkirakan, sesudah menggunting atap seng, pencuri memaksa menginjak eternit dan masuk ke ruangan penjualan. Pencuri membawa kabur uang senilai Rp 25 juta dan dua HP, salah satunya BlackBerry . Uang itu ditaruh di laci berbeda namun di satu ruang.”

Curah Hujan Turun Drastis, Waduk Gajah Mungkur Dipantau Ketat

Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri semakin mengintensifkan pemantauan waduk, bendungan dan cek dam, menyusul curah hujan yang turun drastis sejak sebulan terakhir.
mulai susut. Sementara itu, pasokan air dari Waduk Gajah Mungkur (WGM) untuk pertanian diperkirakan aman hingga empat bulan ke depan. Dari pola normal yang ditetapkan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) untuk bulan Juni setinggi 134,30 meter, elevasi WGM masih di angka 134,87 meter.
Kepala Dinas PESDM, Arso Utoro, kepada wartawan, Rabu (15/6/2011) mengungkapkan para petugas di daerah sudah disiagakan untuk terus memantau kondisi waduk, bendungan dan cek dam. Saat ini, pihaknya juga akan mendata penyusutan volume waduk, bendungan maupun cek dam itu.
“Kami masih terus memantau perkembangan. Kondisi cuaca saat ini di mana hujan hampir tidak turun selama sebulan memang mengakibatkan penurunan tinggi permukaan air waduk, bendungan dan cek dam. Karena itu harus dikelola sehemat mungkin,” kata Arso.
Penghematan tersebut, kata Arso, salah satunya dengan pengetatan distribusi air ke pertanian tanpa mengganggu tanaman. Dia juga berharap para petani beralih sementara ke palawija atau hortikultura yang tidak membutuhkan banyak air. Dia mencontohkan beberapa petani yang menanam semangka di Selogiri. “Dengan demikian kan sekaligus untuk memutus siklus hama wereng,” tandasnya.