Belasan desa di dua kecamatan wilayah selatan Wonogiri selama beberapa pekan terakhir sudah kesulitan air bersih, menyusul hujan yang mulai jarang. Saat ini, mereka mengandalkan bantuan, namun karena terbatas sebagian besar mereka terpaksa membeli.
Keterangan yang diperoleh Espos, Senin (13/6/2011), dari total tujuh desa di Kecamatan Paranggupito dengan jumlah penduduk sekitar 21.000 jiwa, semuanya sudah kesulitan air bersih. Sementara di Kecamatan Giritontro yang juga terdiri atas tujuh desa/kelurahan, lima desa/kelurahan di antaranya sudah kesulitan air.
Kesulitan itu tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, seperti minum, mandi, memasak, mencuci pakaian, tetapi juga ternak dan pertanian. Banyak lahan pertanian yang terancam gagal panen karena tidak cukup terairi.
Pemerintah di dua kecamatan itu sudah mengajukan bantuan pasokan air bersih ke Pemkab namun belum direspons. Demikian pula pengajuan ke sejumlah organisasi masyarakat.
Camat Paranggupito, Sariman mengatakan setiap hari pihaknya mengoperasikan delapan tangki air bersih untuk memasok kebutuhan warga. Namun jumlah itu jauh dari mencukupi sehingga sebagian besar warga terpaksa membeli air dari tangki milik swasta yang setiap hari berkeliling.
“Mungkin ada sekitar 20-30 tangki dari swasta yang berkeliling tiap hari di wilayah kami. Harganya Rp 10.000/kubik. PDAM memang sudah ada tapi baru menjangkau sepertiga wilayah kecamatan,” kata Sariman, saat dihubungi Espos
Keterangan yang diperoleh Espos, Senin (13/6/2011), dari total tujuh desa di Kecamatan Paranggupito dengan jumlah penduduk sekitar 21.000 jiwa, semuanya sudah kesulitan air bersih. Sementara di Kecamatan Giritontro yang juga terdiri atas tujuh desa/kelurahan, lima desa/kelurahan di antaranya sudah kesulitan air.
Kesulitan itu tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, seperti minum, mandi, memasak, mencuci pakaian, tetapi juga ternak dan pertanian. Banyak lahan pertanian yang terancam gagal panen karena tidak cukup terairi.
Pemerintah di dua kecamatan itu sudah mengajukan bantuan pasokan air bersih ke Pemkab namun belum direspons. Demikian pula pengajuan ke sejumlah organisasi masyarakat.
Camat Paranggupito, Sariman mengatakan setiap hari pihaknya mengoperasikan delapan tangki air bersih untuk memasok kebutuhan warga. Namun jumlah itu jauh dari mencukupi sehingga sebagian besar warga terpaksa membeli air dari tangki milik swasta yang setiap hari berkeliling.
“Mungkin ada sekitar 20-30 tangki dari swasta yang berkeliling tiap hari di wilayah kami. Harganya Rp 10.000/kubik. PDAM memang sudah ada tapi baru menjangkau sepertiga wilayah kecamatan,” kata Sariman, saat dihubungi Espos
0Awesome Comments!