Tabrakan Maut Terjadi Di Jembatan Plesetan Piyungan Bantul 5 tewas

Tabrakan maut terjadi di Jembatan Plesetan Jalan Wonosari Km 14, Srimulyo, Piyungan, Bantul, Minggu (12/6/2011), mengakibatkan sebuah bus mengangkut penumpang tercebur ke sungai. Lima orang dipastikan tewas, belasan lainnya luka-luka.

Kecelakaan beruntun tersebut awalnya terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu bus Diana Transport jurusan Wonosari-Jogja, dengan plat AB 2741 BB, berpenumpang sekitar 17 orang (termasuk sopir dan kondektur), yang dikemudikan Tumono Isdiantoro, 37, tiba-tiba menabrak sebuah mobil Kijang ber plat nomor AB 1565 Q, tepat di penurunan jalan di Dusun Tambalan, Srimulyo, Piyungan. Akibatnya mobil Panther berpenumpang empat orang tersebut langsung menabrak got di pinggir jalan. Lepas dari menabrak mobil Kijang, laju bus yang remnya telah blong tersebut kemudian menabrak dua buah sepeda motor berboncengan di depannya. Masing-masing sepeda Motor Honda plat nomor AB5723 QQ dan Honda Viar plat AB 2545 AS. Beruntung, ke dua motor hanya kena benturan bus hingga pengemudi sepeda motor selamat.
Sementara laju bus makin tak terkendali bergerak ke penurunan jalan menuju jembatan Plesetan. Sampai di jembatan, bus menabrak lagi sebuah sepeda motor Yamaha Vega plat nomor AA 4940 BT yang ditumpangi seorang pemuda dan ibunya, hingga ke duanya tewas di tempat. Setelah itu bus langsung menabrak pembatas jembatan sebelah kiri hingga meluncur mulus ke sungai di bawah jembatan dan menghantam bebatuan. Hingga berita ini diturunkan, bus nahas tersebut masih belum dapat dievakuasi.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bantul AKP Setio Heri kepada Harian Jogja menyatakan, tiga penumpang bus dipastikan tewas. Dua diantaranya meninggal di tempat satu lainnya menghembuskan nafas terakhir di RS Bethesda. Alhasil total penumpang tewas ditambah dua penumpang sepeda motor, hingga berita ini diturunkan sebanyak lima orang. Tiga penumpang bus sementara belum diketahui identitasnya.
Dua diantaranya perempuan satu lelaki. Adapun dua penumpang sepeda motor terakhir yang ditabrak bus, yakni Yadi, 19, dan ibunya Sumirah, 50. Korban Sumirah bahkan terlempar ke sungai saat tabrakan terjadi. “Ini memang karena rem blong, di lokasi terutama di tikungan dan penurunan rambu-rambu lalu lintas lengkap,” kata Setio.
Meski Setio Heri sementara memastikan penumpang bus 17 orang, namun data yang tercatat di kepolisian Piyungan terdapat 31 orang yang dilarikan ke RS dan puskesmas terdekat. Sebanyak empat orang meninggal dunia di RS Sardjito, satu orang korban tewas dan luka berat di larikan ke RS Bethesda, empat orang di RS Panti Rini dan tujuh orang di Puskesmas terdekat.
Mardi, saksi mata di lokasi kejadian yang berada di dam di sungai tempat jatuhnya bus, menceritakan, mendengar bunyi dentuman keras saat bus terhempas ke bebatuan di Sungai Gawe tersebut. Sepenglihatannya tiga orang penumpang tertindih bus, lainnya tergencet, bahkan ada satu penumpang yang terlempar dari luar bus dan menghantam bebatuan. “Keras sekali bunyinya, yang terlempar dari bus itu cowok setengah baya,” tuturnya. Kahono saksi mata lainnya mengatakan, sekitar satu jam baru seluruh penumpang bus dievakuasi.