Fenomena langka gerhana bulan total akan terjadi pada Kamis 16 Juni dini hari nanti. Gerhana akan mulai terjadi sekira pukul 01.23 WIB hingga 05.02 WIB.
Diperkirakan puncak Gerhana bulan akan terjadi pada pukul 02.22 WIB hingga 04.03 WIB. “Bulan pada saat itu akan gelap karena tertutupi bayangan bumi,” ujar peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Prof Thomas Djamaluddin kepada media, Rabu (15/6/2011).
Profesor Thomas menjelaskan gerhana bulan kali ini bisa dilihat secara kasat mata, mengingat keadaan iklim saat ini lebih kering ketimbang pada Desember nanti.
Ia juga mengatakaan bahwa gerhana dapat dilihat dari hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali wilayah Timur Indonesia, Papua, tak bisa menikmati proses terakhir dari gerhana karena bulan sudah terbenam.
“Untuk melihat gerhana besok bisa dilihat dengan kasat mata atau tanpa alat, tapi jika ingin menikmati proses dari awal hingga terakhir lebih detail menggunakan teleskop,” ungkapnya.
Selain dari Indonesia, gerhana bulan total juga bisa dilihat oleh manusia di belahan dunia lain, seperti di Afrika, Asia Tengah dan Asia Tenggara. Gerhana bulan ini, kata Prof Djamaluddin, terjadi karena ada konfigurasi segaris antara bulan, bumi dan matahari.
Diperkirakan puncak Gerhana bulan akan terjadi pada pukul 02.22 WIB hingga 04.03 WIB. “Bulan pada saat itu akan gelap karena tertutupi bayangan bumi,” ujar peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Prof Thomas Djamaluddin kepada media, Rabu (15/6/2011).
Profesor Thomas menjelaskan gerhana bulan kali ini bisa dilihat secara kasat mata, mengingat keadaan iklim saat ini lebih kering ketimbang pada Desember nanti.
Ia juga mengatakaan bahwa gerhana dapat dilihat dari hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali wilayah Timur Indonesia, Papua, tak bisa menikmati proses terakhir dari gerhana karena bulan sudah terbenam.
“Untuk melihat gerhana besok bisa dilihat dengan kasat mata atau tanpa alat, tapi jika ingin menikmati proses dari awal hingga terakhir lebih detail menggunakan teleskop,” ungkapnya.
Selain dari Indonesia, gerhana bulan total juga bisa dilihat oleh manusia di belahan dunia lain, seperti di Afrika, Asia Tengah dan Asia Tenggara. Gerhana bulan ini, kata Prof Djamaluddin, terjadi karena ada konfigurasi segaris antara bulan, bumi dan matahari.
0Awesome Comments!