Kepala Kantor Pos Kecamatan Purwantoro, berinisial R, dicopot dari jabatannya. Kebijakan itu diambil pimpinan Kantor Pos Wonogiri lantaran R terlibat utang-piutang dengan sejumlah pensiunan pegawai negeri sipil (PNS).
Menurut keterangan, para pensiunan itu dimintai tolong mengajukan pinjaman ke bank yang selama ini menjadi mitra PT Pos Indonesia kemudian meminjamkan uang pinjaman itu ke R. Tapi sepertinya muncul masalah, yang penyebabnya diduga karena R tidak kunjung membayar utangnya kepada para pensiunan itu.
Kepala Kantor Pos Wonogiri, Sofian Saleh, kepada wartawan, Kamis (9/6/2011) mengungkapkan, R dicopot dari jabatannya sekitar sebulan lalu. Sejak itu, R ditarik ke kantor pusat di Wonogiri. Sebagai penggantinya Kantor Pos Wonogiri menunjuk mantan Kepala Kantor Pos Selogiri.
“Masalah yang dialami R sebenarnya merupakan utang piutang pribadi, tidak ada hubungan dengan PT Pos Indonesia. Tapi menurut kami, apa yang dilakukannya itu tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pegawai, sehingga kami merasa perlu untuk memberinya pembinaan,” kata Sofian.
Sofian mengatakan R diminta segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Sementara bagi para pensiunan yang ingin menyelesaikan masalahnya dengan R diharapkan menemuinya secara pribadi di rumahnya.
Masalah yang membelit R itu, menurut keterangan, bermula ketika R mengalami masalah keuangan. Ia kemudian meminta bantuan sejumlah pensiunan PNS agar mengajukan pinjaman ke bank mitra PT Pos Indonesia. Uang hasil utang pensiunan itu kemudian dipinjamkan kembali ke R. Awalnya semua berjalan lancar. Tapi rupanya muncul masalah. Setelah sekian lama, R diduga tidak kunjung membayar utangnya ke para pensiunan yang dimintainya tolong itu.
Dalam hal ini, PT Pos Indonesia maupun bank yang dipinjami itu memang tidak ada sangkut paut apapun. Kantor Pos Wonogiri hanya khawatir, tindakan R meluas ke mitra lainnya dan akhirnya bisa merugikan PT Pos Indonesia.
“Kami hanya bertindak sesuai aturan dan kami minta yang bersangkutan segera menyelesaikan masalahnya, karena ini berkaitan dengan nama baik PT Pos Indonesia,” jelas Sofian.
Sementara itu, R, hingga berita ini disusun belum bisa ditemui maupun dihubungi untuk dimintai konfirmasi.
Menurut keterangan, para pensiunan itu dimintai tolong mengajukan pinjaman ke bank yang selama ini menjadi mitra PT Pos Indonesia kemudian meminjamkan uang pinjaman itu ke R. Tapi sepertinya muncul masalah, yang penyebabnya diduga karena R tidak kunjung membayar utangnya kepada para pensiunan itu.
Kepala Kantor Pos Wonogiri, Sofian Saleh, kepada wartawan, Kamis (9/6/2011) mengungkapkan, R dicopot dari jabatannya sekitar sebulan lalu. Sejak itu, R ditarik ke kantor pusat di Wonogiri. Sebagai penggantinya Kantor Pos Wonogiri menunjuk mantan Kepala Kantor Pos Selogiri.
“Masalah yang dialami R sebenarnya merupakan utang piutang pribadi, tidak ada hubungan dengan PT Pos Indonesia. Tapi menurut kami, apa yang dilakukannya itu tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang pegawai, sehingga kami merasa perlu untuk memberinya pembinaan,” kata Sofian.
Sofian mengatakan R diminta segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Sementara bagi para pensiunan yang ingin menyelesaikan masalahnya dengan R diharapkan menemuinya secara pribadi di rumahnya.
Masalah yang membelit R itu, menurut keterangan, bermula ketika R mengalami masalah keuangan. Ia kemudian meminta bantuan sejumlah pensiunan PNS agar mengajukan pinjaman ke bank mitra PT Pos Indonesia. Uang hasil utang pensiunan itu kemudian dipinjamkan kembali ke R. Awalnya semua berjalan lancar. Tapi rupanya muncul masalah. Setelah sekian lama, R diduga tidak kunjung membayar utangnya ke para pensiunan yang dimintainya tolong itu.
Dalam hal ini, PT Pos Indonesia maupun bank yang dipinjami itu memang tidak ada sangkut paut apapun. Kantor Pos Wonogiri hanya khawatir, tindakan R meluas ke mitra lainnya dan akhirnya bisa merugikan PT Pos Indonesia.
“Kami hanya bertindak sesuai aturan dan kami minta yang bersangkutan segera menyelesaikan masalahnya, karena ini berkaitan dengan nama baik PT Pos Indonesia,” jelas Sofian.
Sementara itu, R, hingga berita ini disusun belum bisa ditemui maupun dihubungi untuk dimintai konfirmasi.
0Awesome Comments!