Mustaqim, 45, warga Tempuran RT 3/RW XXX, Bangunsari, Dlopo, Madiun, ditemukan warga dalam keadaan tidak sadar di pinggir jalan raya, tepatnya di Desa Bentak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Sabtu (21/5) sekitar pukul 22.00 WIB. Mustaqim diduga sebagai korban gendam kawanan orang tak dikenal saat dalam perjalanan Solo-Madiun.
Informasi yang dihimpun wartawan di Mapolsek Sidoharjo, Sragen, Minggu (22/5), semula Mustaqim bersama temannya pulang dari Malaysia dan turun di Bandara Adi Sumarmo Boyolali, Sabtu. Korban menghubungi temannya untuk menjemput di bandara. Setelah beberapa lama, korban didatangi tiga orang tak dikenal yang menawari tumpangan ke Madiun kepada korban.
Lantaran tak curiga, korban pun menerima tawaran itu. Mereka berempat menaiki mobil Suzuki Carry dengan seorang sopir. Dalam perjalan Solo-Madiun, korban diberi minuman jamu agar tidak masuk angin. Korban pun meminum jamu itu. Tak lama kemudian korban lemas dan akhirnya tak sadarkan diri.
Saat korban tak sadar itu, kawanan orang tak dikenal itu melucuti barang bawaan korban dan korban dibuang di pinggir jalan raya, tepatnya di Desa Bentak, Sidoharjo. Warga setempat menemukan korban dalam kondisi tak berdaya dan membawanya ke Polsek Sidoharjo.
“Saat ditanyai petugas, korban tidak tahu siapa orang yang membuangnya. Korban mengaku kehilangan uang tunai Rp 8 juta dalam amplop dan Rp 1,5 juta dalam saku. Korban juga kehilangan dua buah HP dan paspor. Kami tidak tahu apakah korban itu termasuk TKI (tenaga kerja Indonesia-red) atau tidak, karena tidak ada keterangan,”
ujar Kapolsek Sidoharjo AKP Sutanto mewakili Kapolres Sragen AKB IB
Putra Narendra saat dihubungi Espos, Minggu (22/5).
Dia mengatakan korban sudah dijemput keluarganya Minggu kemarin
sekitar pukul 11.00 WIB. “Kami masih menyelidiki kasus itu. Yang jelas
korban tersesat dan dibawa ke Polsek Sidoharjo,” paparnya.
Informasi yang dihimpun wartawan di Mapolsek Sidoharjo, Sragen, Minggu (22/5), semula Mustaqim bersama temannya pulang dari Malaysia dan turun di Bandara Adi Sumarmo Boyolali, Sabtu. Korban menghubungi temannya untuk menjemput di bandara. Setelah beberapa lama, korban didatangi tiga orang tak dikenal yang menawari tumpangan ke Madiun kepada korban.
Lantaran tak curiga, korban pun menerima tawaran itu. Mereka berempat menaiki mobil Suzuki Carry dengan seorang sopir. Dalam perjalan Solo-Madiun, korban diberi minuman jamu agar tidak masuk angin. Korban pun meminum jamu itu. Tak lama kemudian korban lemas dan akhirnya tak sadarkan diri.
Saat korban tak sadar itu, kawanan orang tak dikenal itu melucuti barang bawaan korban dan korban dibuang di pinggir jalan raya, tepatnya di Desa Bentak, Sidoharjo. Warga setempat menemukan korban dalam kondisi tak berdaya dan membawanya ke Polsek Sidoharjo.
“Saat ditanyai petugas, korban tidak tahu siapa orang yang membuangnya. Korban mengaku kehilangan uang tunai Rp 8 juta dalam amplop dan Rp 1,5 juta dalam saku. Korban juga kehilangan dua buah HP dan paspor. Kami tidak tahu apakah korban itu termasuk TKI (tenaga kerja Indonesia-red) atau tidak, karena tidak ada keterangan,”
ujar Kapolsek Sidoharjo AKP Sutanto mewakili Kapolres Sragen AKB IB
Putra Narendra saat dihubungi Espos, Minggu (22/5).
Dia mengatakan korban sudah dijemput keluarganya Minggu kemarin
sekitar pukul 11.00 WIB. “Kami masih menyelidiki kasus itu. Yang jelas
korban tersesat dan dibawa ke Polsek Sidoharjo,” paparnya.
0Awesome Comments!