Departemen Kementerian Kesehatan menilai pangsa pasar lokal produk jamu masih terbuka luas karena saat ini penduduk Indonesia mencapai 220 juta orang. Hasil penelitian pada 2010 di 33 provinsi menunjukkan hasil 50% penduduk pernah minum jamu. Pernyataan itu disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes), Trihono di hadapan Dirut PT Deltomed Laboratories, Nyoto Wardoyo di Nambangan, Selogiri, Wonogiri dan karyawannya di pabrik setempat, Sabtu (21/5/2011).
“Pada 2010, kami melakukan penelitian tentang kebiasaan orang Indonesia minum jamu. Penelitian kami lakukan terhadap 280.000 orang di 33 provinsi. Hasilnya, 5% responden menyatakan minum jamu setiap hari, 45% responden menyatakan kadang-kadang minum jamu dan 50% responden menyatakan pernah minum jamu,” ujar Trihono.
Menurutnya, melihat hasil penelitian itu maka pangsa pasar lokal jamu sangat terbuka. Apalagi, tegasnya, saat ini jamu herbal sedang naik daun, baik di tingkat ASEAN maupun dunia.
“Pada 2010, kami melakukan penelitian tentang kebiasaan orang Indonesia minum jamu. Penelitian kami lakukan terhadap 280.000 orang di 33 provinsi. Hasilnya, 5% responden menyatakan minum jamu setiap hari, 45% responden menyatakan kadang-kadang minum jamu dan 50% responden menyatakan pernah minum jamu,” ujar Trihono.
Menurutnya, melihat hasil penelitian itu maka pangsa pasar lokal jamu sangat terbuka. Apalagi, tegasnya, saat ini jamu herbal sedang naik daun, baik di tingkat ASEAN maupun dunia.
0Awesome Comments!