Kementerian Agama Surakarta, melayangkan surat pemberitahuan hari penentuan arah kiblat yang jatuh hari ini, Sabtu (28/5),kemaren ke seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan di Solo.
Surat untuk membenahi arah kiblat itu, diteruskan ke seluruh masjid, musala dan langgar di Solo. ”Kemenag Surakarta telah melayangkan surat pemberitahuan itu ke seluruh KUA Kecamatan yang diteruskan ke masjid tiap-tiap daerah,” ujar Ahmad Nasirin, Kepala Kemenag Surakarta, kemarin.
Menurutnya, hari ini adalah waktu yang tepat penentuan arah kiblat. Karena, hari ini posisi matahari tepat di atas Kabah. ”Namanya Yaumul Roshdil Qiblah, atau istilah lain Istiwaul A’dhom, yakni waktu di mana posisi matahari berada tepat di atas Kabah. Tepatnya pukul 16.17.54 WIB, Sabtu (28/5),” katanya.
Secara teknis, lanjut dia, membenahi arah kiblat yang kurang tepat, bukan hal sulit, karena ada petunjuknya. Jika arah kiblat tidak dibenahi, katanya, justru memicu polemik yang akan muncul di kemudian hari. ”Arah kiblat sangat penting sekali bagi umat Islam. Salat merupakan rukun agama Islam yang harus dilaksanakan dengan benar. Sehingga arah kiblat itu penting,” ujarnya.
Waktu yang tepat membetulkan arah kiblat sangat langka. Dalam kurun satu tahun, matahari akan berada tepat di atas Kabah sebanyak dua kali. Yaitu pada tanggal 28 Mei 2011 pukul 16.17.54 WIB (12.17.54 waktu Saudi) dan pada tanggal 16 Juli 2011 pukul 16.27 WIB (12.27 waktu Saudi).
”Kecuali pada tahun Kabisat maka hari penentuan arah kiblat maju satu hari yakni 27 Mei dan 15 Juli. Pada saat itu semua bayangan benda yang berdiri tegak lurus akan menghadap ke arah Kabah di Makkah,” katanya.
Percontohan Kiblat
Di Surakarta, kata Nasirin, ada 799 tempat ibadah muslim yang terdiri dari 503 masjid, 124 langgar, dan 172 musala yang terdaftar. Masjid MUI di Semanggi Pasar Kliwon dan MTS Negeri 2 Surakarta yang beberapa hari lalu direnovasi sudah dikoreksi arah kiblatnya. Meski demikian, pihaknya tetap melayangkan surat pemberitahuan itu.
”Kami harap seluruh masjid, langgar dan musala bisa melakukan koreksi terhadap arah kiblat masing-masing. Nanti yang menjadi percontohan adalah masjid di Kantor KUA dan madrasah. Bagi yang sedang membangun, diharapkan juga langsung menyesuaikan,” katanya.
Surat untuk membenahi arah kiblat itu, diteruskan ke seluruh masjid, musala dan langgar di Solo. ”Kemenag Surakarta telah melayangkan surat pemberitahuan itu ke seluruh KUA Kecamatan yang diteruskan ke masjid tiap-tiap daerah,” ujar Ahmad Nasirin, Kepala Kemenag Surakarta, kemarin.
Menurutnya, hari ini adalah waktu yang tepat penentuan arah kiblat. Karena, hari ini posisi matahari tepat di atas Kabah. ”Namanya Yaumul Roshdil Qiblah, atau istilah lain Istiwaul A’dhom, yakni waktu di mana posisi matahari berada tepat di atas Kabah. Tepatnya pukul 16.17.54 WIB, Sabtu (28/5),” katanya.
Secara teknis, lanjut dia, membenahi arah kiblat yang kurang tepat, bukan hal sulit, karena ada petunjuknya. Jika arah kiblat tidak dibenahi, katanya, justru memicu polemik yang akan muncul di kemudian hari. ”Arah kiblat sangat penting sekali bagi umat Islam. Salat merupakan rukun agama Islam yang harus dilaksanakan dengan benar. Sehingga arah kiblat itu penting,” ujarnya.
Waktu yang tepat membetulkan arah kiblat sangat langka. Dalam kurun satu tahun, matahari akan berada tepat di atas Kabah sebanyak dua kali. Yaitu pada tanggal 28 Mei 2011 pukul 16.17.54 WIB (12.17.54 waktu Saudi) dan pada tanggal 16 Juli 2011 pukul 16.27 WIB (12.27 waktu Saudi).
”Kecuali pada tahun Kabisat maka hari penentuan arah kiblat maju satu hari yakni 27 Mei dan 15 Juli. Pada saat itu semua bayangan benda yang berdiri tegak lurus akan menghadap ke arah Kabah di Makkah,” katanya.
Percontohan Kiblat
Di Surakarta, kata Nasirin, ada 799 tempat ibadah muslim yang terdiri dari 503 masjid, 124 langgar, dan 172 musala yang terdaftar. Masjid MUI di Semanggi Pasar Kliwon dan MTS Negeri 2 Surakarta yang beberapa hari lalu direnovasi sudah dikoreksi arah kiblatnya. Meski demikian, pihaknya tetap melayangkan surat pemberitahuan itu.
”Kami harap seluruh masjid, langgar dan musala bisa melakukan koreksi terhadap arah kiblat masing-masing. Nanti yang menjadi percontohan adalah masjid di Kantor KUA dan madrasah. Bagi yang sedang membangun, diharapkan juga langsung menyesuaikan,” katanya.
0Awesome Comments!