Mahasiswi Trisakti Lolos Setelah Disekap di Puncak

Seoarang mahasiswi Universitas Trisakti kabur dari tempat diduga lokasi penggemblengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.

Menurut Sopian, orangtua mahasiswi, anaknya sempat menghubungi untuk minta dijemput. Sopian dihubungi, anaknya berinisial SH, dalam keadaan menangis. “Saat telepon ke saya, anak saya menangis minta dijemput,” ujar Sopian, Minggu (22/5/2011).

Dalam telepon tersebut, mahasiswi Fakultas Hukum itu mengungkapkan dia didoktrin paham agama yang menyimpang. Selain itu, selama berada di vila kawasan Puncak, dia disekap di dalam kamar dan tidak boleh keluar.

Sopian menjelaskan, SH berhasil menghubungi menggunakan telepon seluler yang disembunyikan di celana dalam. "Karena, semua ponsel dan peralatan lainnya disita pihak yang mengaku panitia,” tambah Sopian.

Dia menambahkan, ihwal kejadian tersebut berawal saat anaknya mendapat undangan salah satu organisasi kemahasiswaan. Namun yang aneh, kata pejabat di Kabupaten Cilegon ini, tidak diumumkan dalam udangan itu tempat dan lokasi acara.

"Anak kami dijebak, awalnya mengaku akan mendapat pelatihan dan lokasinya tidak disebutkan. Anak saya menggunakan bus, namun saat di lokasi orang yang mengantarkan anak saya menghilang dan tidak pernah kembali,” terangnya.

Menurut jadwal di undangan, SH mendapat pembekalan selama 4 hari sejak Kamis 19 Mei lalu.