Menkominfo: Situs Terorisme Bakal Diblokir

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring menyatakan ingin segera memblokir situs-situs yang berbau terorisme. Bahkan pihaknya meminta pada masyarakat untuk segera melapor jika menemukan situs-situs yang sifatnya menghasut, provokatif, serta menebar kebencian.
“Kebanyakan situs-situs berbau terorisme berasal dari luar negeri sehingga kami mengalami kesulitan. Padahal saat ini ada sekitar empat miliar situs, sehingga peran masyarakat sangat dibutuhkan,” papar Tifatul di sela-sela pembukaan Pekan Informasi Nasional (PIN) di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo, Sabtu (21/5). Perihal situs Tauhid wal Jihad yang sempat menjadi sorotan beberapa waktu yang lalu, Tifatul mengaku bakal segera meninjaunya. Sebab pihak Menkominfo sendiri belum punya dasar kuat untuk melakukan pemblokiran. “Kalau isinya menyebarkan kebencian pasti akan langsung diblokir,” ujarnya.
Namun mantan Presiden PKS itu belum bisa memberikan penjelasan rinci mengenai software yang akan digunakan pihak Kominfo untuk memblokir situs-situs terorisme. Kominfo juga belum bisa menyediakan software penangkal situs terorisme untuk umum.
Sementara itu dalam sambutannya di acara pembukaan PIN 2011, Tifatul menyampaikan, acara tersebut dalam upaya mengampanyekan kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan fasilitas kemudahan informasi secara benar.
“Sekarang, Indonesia 92 persen sudah tersentuh telekomunikasi, ini artinya 178 juta rakyat Indonesia sudah menggunakan ponsel. Nanti, di bulan Juni, Menkominfo merencanakan semua kecamatan di Tanah Air sudah terpasang jaringan internet,” ujarnya.
Dalam rangkaian acara PIN 2011 yang rencananya akan digelar sampai 24 Mei mendatang, Tifatul dan rombongan berkesempatan melakukan teleconference dengan beberapa pihak di kawasan Indonesia seperti di Sambas, Kalimantan Barat dan juga daerah lainnya. Selanjutnya, Tifatul didaulat untuk membuka pameran PIN serta mengunjungi lomba blog dan animasi serta berbincang dengan Gempita Nasional Masyarakat Minapolitan (Gempita).