Sebagian badan Jl HOS Cokroaminoto tepatnya di depan PT PAN Brothers Tbk kembali ambles. Warga mempertanyakan perbaikan jalan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo Januari lalu.
Berdasar pengamatan Espos, Selasa (24/5), badan jalan yang ambles sama dengan kerusakan sebelum perbaikan. Namun kali ini kerusakan belum separah sebelumnya ketika badan jalan ambles sampai 25 sentimeter. Saat ini jalan ambles sekitar 10 sentimeter dengan panjang sekitar 100 meter.
Warga yakin jalan rusak karena keberadaan saluran air di bawah Jl HOS Cokroaminoto. Saluran dibuat Pemkot Solo sekitar tahun 2008. Saluran tersebut merupakan pemindahan saluran lama yang melewati PT PAN Brothers Tbk. Wakil Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Jagalan, Rosyidi, 50, mengungkapkan dulu kerusakan Jl HOS Cokroaminoto sering memakan korban. Utamanya pengguna sepeda motor yang melintas pada malam hari. Apalagi cukup banyak pengguna jalan dari luar kota yang melintas jalur itu.
Selain keberadaan saluran di bawah jalan, Rosyidi meyakini Jl HOS Cokroaminoto cepat rusak karena banyak kendaraan berat yang melintas. Dia mendesak Dinas Perhubungan (Dishub) Solo bertindak tegas melarang kendaraan berat melintas di jalan yang bukan kelasnya.
”Sebelum kerusakan jalan semakin parah, DPU harus segera memperbaiki. Untuk solusi jangka panjangnya Dishub harus tertibkan kendaraan berat yang melintas di jalan kota. Kebanyakan supir nekat kendati sudah ada rambunya,” tegas dia.
Kendaraan-kendaraan berat melintas Jl HOS Cokroaminoto kebanyakan pada malam hari. Rosyidi mengaku tidak tahu persis kendaraan-kendaraan itu menuju ke mana. Secara terpisah Kabid Bina Marga DPU Solo, Nur Basuki, menerangkan kerusakan Jl HOS Cokroaminoto karena banyaknya kendaraan berat tak sesuai kelas jalan yang melintas. Jl HOS Cokroaminoto merupakan jalan kelas IV namun kendaraan yang lewat dengan berat di atas delapan ton.
Berdasar pengamatan Espos, Selasa (24/5), badan jalan yang ambles sama dengan kerusakan sebelum perbaikan. Namun kali ini kerusakan belum separah sebelumnya ketika badan jalan ambles sampai 25 sentimeter. Saat ini jalan ambles sekitar 10 sentimeter dengan panjang sekitar 100 meter.
Warga yakin jalan rusak karena keberadaan saluran air di bawah Jl HOS Cokroaminoto. Saluran dibuat Pemkot Solo sekitar tahun 2008. Saluran tersebut merupakan pemindahan saluran lama yang melewati PT PAN Brothers Tbk. Wakil Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Jagalan, Rosyidi, 50, mengungkapkan dulu kerusakan Jl HOS Cokroaminoto sering memakan korban. Utamanya pengguna sepeda motor yang melintas pada malam hari. Apalagi cukup banyak pengguna jalan dari luar kota yang melintas jalur itu.
Selain keberadaan saluran di bawah jalan, Rosyidi meyakini Jl HOS Cokroaminoto cepat rusak karena banyak kendaraan berat yang melintas. Dia mendesak Dinas Perhubungan (Dishub) Solo bertindak tegas melarang kendaraan berat melintas di jalan yang bukan kelasnya.
”Sebelum kerusakan jalan semakin parah, DPU harus segera memperbaiki. Untuk solusi jangka panjangnya Dishub harus tertibkan kendaraan berat yang melintas di jalan kota. Kebanyakan supir nekat kendati sudah ada rambunya,” tegas dia.
Kendaraan-kendaraan berat melintas Jl HOS Cokroaminoto kebanyakan pada malam hari. Rosyidi mengaku tidak tahu persis kendaraan-kendaraan itu menuju ke mana. Secara terpisah Kabid Bina Marga DPU Solo, Nur Basuki, menerangkan kerusakan Jl HOS Cokroaminoto karena banyaknya kendaraan berat tak sesuai kelas jalan yang melintas. Jl HOS Cokroaminoto merupakan jalan kelas IV namun kendaraan yang lewat dengan berat di atas delapan ton.
0Awesome Comments!