Warga Gunungkidul Kembali Dihebohkan Beredarnya Video Mesum

Warga Gunungkidul, Yogyakarta, kembali dihebohkan beredarnya video mesum yang diduga pelakunya pasangan selingkuh. Peredaran video diduga sudah menyebar luas di kalangan anak muda.

Rekaman tayangan yang tidak patut ditonton ini diduga dilakukan oknum sama-sama karyawan swasta di Wonosari. Diduga kuat tersebar saat pelaku menjual ponsel yang digunakan sebagai alat rekam ke salah satu counter handphone di Wonosari. “Saya pun hanya sempat menonton dari ponsel teman saja karena penasaran. Dan memang adegan yang tidak patut ditonton,” ungkap Gunawan, warga Patuk, Selasa (31/5/2011).

Dia mengaku mendapatkan rekaman itu dari salah satu temannya yang bertempat tinggal di kota Wonosari, dan tidak tahu siapa yang mengedarkan video yang berdurasi panjang tersebut. “Untuk melacak asal usulnya jelas kesulitan. Karena hanya dari ponsel ke ponsel, kualitas gambarnya tidak bagus, mungkin ponselnya tipe yang lama,” lanjutnya.

Rekaman video hubungan selayaknya suami istri dengan lokasi mirip di salah satu kamar kos ini diyakini pemerannya warga lokal Gunungkidul. Ini terlihat dari logat bicara dan dialog keduanya dalam isi rekaman. Dari rekaman, dialog keduanya di dalam kamar siang hari tersebut bukan merupakan pasangannya.

“Dalam rekaman, laki-lakinya sempat menanyakan kabar suami dari perempuan saat keduanya berganti baju. Tak hanya itu juga sempat menyebut Wonosari,” ujar Dayat, warga Wonosari. Dayat mengaku pernah melihat sosok wanita yang muncul dalam video tersebut, namun dia tidak berani memastikan.

“Yang jelas orangnya tidak asing lagi kok. Mirip sekali karyawan marketing salah satu produk. Tapi saya tidak berani memastikan karena sangat mirip apalagi orang itu belum lama ini potong rambut,” ujarnya.

Beredarnya rekaman ini membuat kalangan orangtua dilanda was-was. Pasalnya, rekaman video tersebut sebagian besar beredar di kalangan anak muda. Seperti diungkapkan Bambang, yang memilik anak masih duduk di bangku SMA, mengaku khawatir jika anaknya sudah memiliki video tersebut. “saya khawatir jika anak-anak memiliki video yang seharusnya tidak layak dilihat,” sesalnya.

Meski sudah banyak yang menghapus file rekaman video intim pasangan bukan resmi beredar bebas itu, masih banyak kalangan anak muda menyimpan tanpa alasan yang pasti.