Upaya Pemerintah Kabupaten Kulon progo untuk menekan ledakan populasi penduduk dengan cara pembagian kondom secara cuma-cuma belum bisa dilakukan karena mendapat penolakan warga.
“Kita sosialisasikan (program keluarga berencana) lewat pembagian kondom gratis, tapi banyak warga yang menolak,” kata Mardiya, Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDP dan KB) Kulon progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (29/5).
Alasan penolakan itu, kata Mardiya, seperti dikutip Tempointeraktif, karena ada anggapan dengan pembagian kondom gratis ini seolah pemerintah turut berperan dalam melegalkan praktik seks bebas.
“Padahal, sasarannya untuk menekan laju populasi penduduk serta mengurangi angka pernikahan dini. Target juga pada pasangan suami istri usia subur,” katanya.
Tak berjalannya program tersebut kini membuat kantor BPMPDP dan KB hanya menyimpan ratusan stok kondom di Puskesmas-Puskesmas Kulon progo.
“Kita sosialisasikan (program keluarga berencana) lewat pembagian kondom gratis, tapi banyak warga yang menolak,” kata Mardiya, Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDP dan KB) Kulon progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (29/5).
Alasan penolakan itu, kata Mardiya, seperti dikutip Tempointeraktif, karena ada anggapan dengan pembagian kondom gratis ini seolah pemerintah turut berperan dalam melegalkan praktik seks bebas.
“Padahal, sasarannya untuk menekan laju populasi penduduk serta mengurangi angka pernikahan dini. Target juga pada pasangan suami istri usia subur,” katanya.
Tak berjalannya program tersebut kini membuat kantor BPMPDP dan KB hanya menyimpan ratusan stok kondom di Puskesmas-Puskesmas Kulon progo.
0Awesome Comments!