Terinspirasi dengan seringnya terjadi gempa di Indonesia, seorang siswa sekolah dasar di Jember, Jawa Timur, membuat alat pendeteksi gempa atau seismograf dari barang-barang yang tidak terpakai.
Fahriza Nur Erowati, siswi sekolah dasar berstandar internasional Jember Lor 03 ini berharap kreasinya mampu menekan jumlah korban gempa. Selain dibimbing oleh guru, Fahriza juga mencari referensi melalui berbagai media di internet.
Alat pendeteksi gempa ini dibuat Fahriza dari bahan-bahan yang sederhana. Di antaranya, kayu, pipa paralon, bandul, tali crack, relay, terminal kabel, bel listrik dari bel sepeda motor, saklar, aki dua belas volt, dan bahan lainnya yang mudah didapatkan.
Seismograf ciptaan Fahriza cukup efektif mendeteksi gempa. Bila terjadi getaran atau gempa bumi, maka alat ini akan bergetar, di mana bandul yang berada di dalam tabung akan bergerak dan menyentuh kawat yang dialiri arus listrik.
“Sentuhan membuat arus listrik yang berasal dari aki akan mengalir menuju alarm dan akhirnya membunyikan alarm,” ujar Fahriza di Jember, Jawa Timur, Senin (6/6/2011).
Agar alarm peringatan dapat terus berbunyi meskipun bandul sudah tidak menyentuh kawat yang dialiri arus listrik dibuatlah rangkaian relay. Fahriza memang senang membuat hal-hal yang baru, khususnya di bidang teknologi elektronik, apalagi jika bermanfaat dan demi keselamatan orang banyak.
Eni Sri Lestari, guru pembimbing Fahriza, mengatakan, alat ini diciptakan untuk mengikutsertakan siswa berprestasi dalam lomba di tingkat propinsi. “Setiap kreasi anak memang perlu dikembangkan agar dapat terus berproses dan menjadi lebih baik lagi,” tandasnya.
Fahriza Nur Erowati, siswi sekolah dasar berstandar internasional Jember Lor 03 ini berharap kreasinya mampu menekan jumlah korban gempa. Selain dibimbing oleh guru, Fahriza juga mencari referensi melalui berbagai media di internet.
Alat pendeteksi gempa ini dibuat Fahriza dari bahan-bahan yang sederhana. Di antaranya, kayu, pipa paralon, bandul, tali crack, relay, terminal kabel, bel listrik dari bel sepeda motor, saklar, aki dua belas volt, dan bahan lainnya yang mudah didapatkan.
Seismograf ciptaan Fahriza cukup efektif mendeteksi gempa. Bila terjadi getaran atau gempa bumi, maka alat ini akan bergetar, di mana bandul yang berada di dalam tabung akan bergerak dan menyentuh kawat yang dialiri arus listrik.
“Sentuhan membuat arus listrik yang berasal dari aki akan mengalir menuju alarm dan akhirnya membunyikan alarm,” ujar Fahriza di Jember, Jawa Timur, Senin (6/6/2011).
Agar alarm peringatan dapat terus berbunyi meskipun bandul sudah tidak menyentuh kawat yang dialiri arus listrik dibuatlah rangkaian relay. Fahriza memang senang membuat hal-hal yang baru, khususnya di bidang teknologi elektronik, apalagi jika bermanfaat dan demi keselamatan orang banyak.
Eni Sri Lestari, guru pembimbing Fahriza, mengatakan, alat ini diciptakan untuk mengikutsertakan siswa berprestasi dalam lomba di tingkat propinsi. “Setiap kreasi anak memang perlu dikembangkan agar dapat terus berproses dan menjadi lebih baik lagi,” tandasnya.
0Awesome Comments!